Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Kehitaman pada Lipatan Kulit, Dokter: Bisa Jadi Itu Gejala Diabetes

Kompas.com - 31/08/2022, 19:45 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menginformasikan bahwa area kehitaman pada lipatan kulit bisa disembuhkan dengan cara memakai skincare pencerah, viral di media sosial pada Jumat (26/8/2022).

"Treatment untuk mencerahkan area lipatan pada kulit yang gelap," tulis pengunggah dalam twitnya.

Namun, twit itu kemudian dibalas oleh akun Twitter Furqon Satria.

Ia menyebutkan bahwa cara untuk menghilangkan area kehitaman pada lipatan kulit bukan dengan menggunakan skincare pencerah, melainkan dengan memperbaiki resistensi gula.

"Sudah pernah saya bahas ini, terapinya: turunkan gula darah, perbaiki resistensi insulin, dan turunkan berat badan!" tulis Furqon Satria dalam twitnya.

Hingga Rabu (31/8/2022), twit itu sudah disukai sebanyak 2.731 kali dan dibagikan sebanyak 812 kali oleh pengguna Twitter lainnya.

Lalu, bagaimana penjelasan mengenai area kehitaman pada lipatan kulit ini?

Baca juga: Gejala Awal Diabetes, Apa Saja?

Penjelasan dokter

Saat dikonfirmasi, dokter spesialis kardiovaskular dari RS Dr. Soetarto, Yogyakarta, dr. Furqon Satria, Sp.JP mengatakan munculnya lipatan yang menghitam ini bisa menjadi pertanda atau gejala resistensi insulin atau diabetes.

Menurut dia, hal itu disebabkan karena level insulin yang terlalu tinggi pada resistensi insulin.

Resistensi insulin ini kemudian membuat sel keratinosit memperbanyak diri, efeknya muncul area kehitaman di lipatan kulit.

Furqon menambahkan, lipatan kehitaman pada leher belakang dikenal dengan istilah achantosis nigricans.

"Penyebabnya macam-macam bisa endokrin, hormonal, hipotiroidisme, dan paling banyak karena resistensi insulin," ujar dokter Furqon saat dihubungi Kompas.com, Rabu (31/8/2022).

Apa itu resistensi insulin?

Resistensi insulin merupakan kondisi di mana sel-sel tubuh yang memiliki reseptor di permukaan tubuh mengalami penurunan sensitivitas reseptor di permukaan sel.

Hal ini mengakibatkan gula tidak bisa masuk ke dalam sel itu. Akibatnya, terjadi penumpukan gula di darah dan berimbas pada kenaikan kadar gula darah.

"Sehingga tubuh berpacu meningkatkan kadar insulin puasa sampai di atas 25 mU/liter," ujar Furqon.

Ia menambahkan, level insulin yang tinggi menyebabkan proliferasi sel keratinosit epidermis yang semakin banyak dan menghasilkan kulit kehitaman di sekitar lipatan leher, selangkangan, dan ketiak.

Perubahan warna kulit biasanya muncul secara perlahan. Kulit yang terkena mungkin juga memiliki bau atau gatal.

Selain itu, achantosis nigricans juga bisa muncul karena konsumsi obat kontrasepsi dan keganasan sel kanker.

"Keganasan itu seperti kanker yang menyebabkan sindrom paraneoplastik," lanjut dia.

Sindrom paraneoplastik adalah penyakit atau gejala yang dihasilkan dikarenakan keberadaan kanker dalam tubuh, bukan dikarenakan keberadaan sel kanker lokal.

Baca juga: 4 Cara Mencegah Penyakit Diabetes


Faktor penyebab

Dikutip dari Kompas.com (8/8/2021), achantosis nigricans telah dikaitkan dengan sejumlah penyebabnya, antara lain:

1. Resistensi insulin

Kebanyakan orang yang memiliki acanthosis nigricans juga menjadi resisten terhadap insulin. Insulin adalah hormon yang disekresikan oleh pankreas yang memungkinkan tubuh Anda memproses gula. Resistensi insulin inilah yang akhirnya menyebabkan diabetes tipe 2.

2. Gangguan hormonal

Achantosis nigricans sering terjadi pada orang yang memiliki kelainan seperti kista ovarium, tiroid yang kurang aktif atau masalah dengan kelenjar adrenal.

3. Obat dan suplemen tertentu

Niasin dosis tinggi, pil KB, prednison dan kortikosteroid lainnya dapat menyebabkan acanthosis nigricans.

4. Kanker

Achantosis nigricans juga kadang-kadang terjadi dengan limfoma atau ketika tumor kanker mulai tumbuh di organ dalam, seperti lambung, usus besar atau hati.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com