Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertanda Ada yang Tak Beres, Ini Arti Lipatan Menghitam di Leher Belakang

Kompas.com - 08/08/2021, 19:34 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banyak yang mungkin cenderung tidak menyadari adanya lipatan menghitam pada bagian belakang leher.

Ternyata, kondisi tersebut pertanda ada yang tidak beres dalam tubuh Anda.

Dokter spesialis kardiovaskular dari RS Dr Soetarto, Yogyakarta, dr. Furqon Satria, SpJP, menyebutkan, munculnya lipatan yang menghitam ini bisa menjadi pertanda resistensi insulin atau diabetes.

Hal itu dibagikan Furqon melalui akun Twitter-nya, Kamis (5/8/2021), dan viral karena dibagikan ulang berbagai akun.

Baca juga: Kenapa Anak Muda Juga Berisiko Kena Asam Urat dan Kolesterol Tinggi?

Hingga Minggu (8/8/2021) siang, twit itu sudah dibagikan ulang lebih dari 4.300 kali.

Apa penyebab munculnya lipatan hitam pada bagian belakang leher?

Furqon mengatakan, lipatan kehitaman pada leher belakang dikenal dengan achantosis nigricans.

"Penyebabnya macam-macam bisa endokrin, hormonal, hipotiroidisme, dan paling banyak karena resistensi insulin," ujar dokter Furqon saat dihubungi Kompas.com, Minggu (8/8/2021).

Resistensi insulin merupakan kondisi di mana sel-sel tubuh yang memiliki reseptor di permukaan tubuh mengalami penurunan sensitivitas reseptor di permukaan sel. Hal ini mengakibatkan gula tidak bisa masuk ke dalam sel itu.

Akibatnya, terjadi penumpukan gula di darah dan berimbas pada kenaikan kadar gula darah.

"Sehingga tubuh berpacu meningkatkan kadar insulin puasa sampai di atas 25 mU/liter," ujar Furqon.

Menurut dia, level insulin yang tinggi menyebabkan proliferasi sel keratinosit epidermis yang semakin banyak dan menghasilkan kulit kehitaman di sekitar lipatan leher, selangkangan, dan ketiak.

Selain itu, achantosis nigricans juga bisa muncul karena konsumsi obat kontrasepsi dan keganasan sel kanker.

"Keganasan itu seperti kanker yang menyebabkan sindrom paraneoplastik," lanjut dia.

Sindrom paraneoplastik adalah penyakit atau gejala yang dihasilkan dikarenakan keberadaan kanker dalam tubuh, bukan dikarenakan keberadaan sel kanker lokal.

Anak-anak juga bisa terkena achantosis nigricans

Tidak hanya orang dewasa, anak-anak juga dapat terkena kondisi achantosis nigricans.

Umumnya, anak-anak yang mengalami kondisi achantosis nigricans adalah mereka yang kelebihan berat badan (obesitas).

Anak-anak yang mengalami kondisi tersebut berisiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2.

Gejala achantosis nigricans

Mengutip Mayo Clinic, satu-satunya tanda seseorang mengidap achantosis nigricans adalah perubahan kulit.

Penderita akan mengalami kulit yang kehitaman, menebal, seperti beludru di beberapa lipatan tubuh (ketiak, selangkangan, dan belakang leher).

Perubahan kulit biasanya muncul secara perlahan. Kulit yang terkena mungkin juga memiliki bau atau gatal.

Faktor penyebab

Achantosis nigricans telah dikaitkan dengan sejumlah penyebabnya, antara lain:

1. Resistensi insulin

Kebanyakan orang yang memiliki acanthosis nigricans juga menjadi resisten terhadap insulin. Insulin adalah hormon yang disekresikan oleh pankreas yang memungkinkan tubuh Anda memproses gula. Resistensi insulin inilah yang akhirnya menyebabkan diabetes tipe 2.

2. Gangguan hormonal

Achantosis nigricans sering terjadi pada orang yang memiliki kelainan seperti kista ovarium, tiroid yang kurang aktif atau masalah dengan kelenjar adrenal.

3. Obat dan suplemen tertentu

Niasin dosis tinggi, pil KB, prednison dan kortikosteroid lainnya dapat menyebabkan acanthosis nigricans.

4. Kanker

Achantosis nigricans juga kadang-kadang terjadi dengan limfoma atau ketika tumor kanker mulai tumbuh di organ dalam, seperti lambung, usus besar atau hati.

Pengobatan

Tidak ada pengobatan khusus untuk mengatasi achanthosis nigricans.

Namun, perawatan kondisi yang mendasarinya dapat mengembalikan beberapa warna dan tekstur normal ke area kulit yang terkena.

"Kondisi ini bisa berkurang, jika kadar insulin darah dan gula darah dijaga serta menurunkan berat badan," ujar Furqon.

"Biasanya obat-obatan oles kurang efektif untuk mengurangi kehitaman ini. Ya dengan modifikasi gaya hidup sehat saja," lanjut dia.

Pasien dengan achanthosis nigricans dapat menjaga pola hidup sehat dengan cara sebagai berikut:

  • Perbanyak makanan berbasis tumbuhan
  • Turunkan berat badan
  • Olahraga 3 kali seminggu, dengan porsi 30 menit
  • Olahraga angkat beban 2 kali seminggu

Umumnya, penurunan berat badan yang direkomendasikan yakni maksimal 2-4 kg dalam 1 bulan. Lebih dari itu, tidak sehat.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 8 Olahraga untuk Kesehatan Jantung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kisah Godzilla, Monyet Thailand yang Mati akibat Makan 'Junk Food'

Kisah Godzilla, Monyet Thailand yang Mati akibat Makan "Junk Food"

Tren
Link Download Logo dan Tema Hari Kebangkitan Nasional 2024

Link Download Logo dan Tema Hari Kebangkitan Nasional 2024

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 61 Orang Meninggal, Potensi Bencana Susulan Masih Ada

UPDATE Banjir Sumbar: 61 Orang Meninggal, Potensi Bencana Susulan Masih Ada

Tren
7 Sarapan Sehat untuk Usia 50 Tahun, Diyakini Bikin Panjang Umur

7 Sarapan Sehat untuk Usia 50 Tahun, Diyakini Bikin Panjang Umur

Tren
5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

Tren
Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Tren
Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Selama Sebulan?

Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Selama Sebulan?

Tren
3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Tren
Pesona Air Terjun

Pesona Air Terjun

Tren
Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Tren
Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com