Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mikhail Gorbachev, Pemimpin Terakhir Uni Soviet, Wafat di Usia 91 Tahun

Kompas.com - 31/08/2022, 09:27 WIB
Taufieq Renaldi Arfiansyah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Kehancuran Soviet

Karena reformasi ekonominya dihalangi, Gorbachev mencoba merestrukturisasi lembaga dan eksekutif dari Partai Komunis.

Setelah beberapa tahun berselang, pada Mei 1989, Gorbachev terpilih sebagai Ketua Soviet Tertinggi dengan mempertahankan kepresidenan nasional.

Namun, dalam berjalannya waktu, demokratisasi dan desentralisasi sistem politik yang dikenalkan Gorbachev membuat kerusuhan di beberapa negara bagian Uni Soviet.

Bahkan, negara-negara bagian lain kemudian berusaha mencapai kemerdekaan untuk melepaskan diri dari Uni Soviet.

Menyikapi kejadian tersebut tak membuat Gorbachev menggunakan kekuatan militer untuk menekan perselisihan antaretnis di kawasan Asia Tengah pada 1989-1990.

Gorbachev juga merancang mekanisme konstitusional sementara yang dapat memberikan pemisahan sah sebuah republik dari Uni Soviet.

Di tengah melemahnya Partai Komunis, Gorbachev kemudian dipilih oleh Kongres Deputi Rakyat menjadi Presiden Uni Soviet pada 1990.

Kesalahan strategi ekonomi yang dilakukan oleh Gorbachev membuat ekonomi Soviet lumpuh.

Akibatnya, kelompok garis keras di bawah Presiden Rusia Boris Yeltsin melakukan kudeta kepada Gorbachev pada 19-21 Agustus 1991.

Akhirnya, pada 25 Desember 1991, Gorbachev resmi mengundurkan diri sebagai Presiden Uni Soviet dan menandai jatuhnya Uni Soviet sebagai sebuah negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Apa Itu Turbulensi? Ini Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya pada Pesawat

Apa Itu Turbulensi? Ini Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya pada Pesawat

Tren
Harga dan Cara Beli Tiket Fanmeeting Byeon Wooseok di Jakarta

Harga dan Cara Beli Tiket Fanmeeting Byeon Wooseok di Jakarta

Tren
Soal Kasus Fat Cat di China, Polisi Sebut Mantan Pacar Tidak Bersalah

Soal Kasus Fat Cat di China, Polisi Sebut Mantan Pacar Tidak Bersalah

Tren
Meteor Biru Melintasi Langit Spanyol dan Portugal, Ini Penjelasan Badan Antariksa Eropa

Meteor Biru Melintasi Langit Spanyol dan Portugal, Ini Penjelasan Badan Antariksa Eropa

Tren
7 Orang Dekat SYL yang Disebut Dapat Duit dari Kementan

7 Orang Dekat SYL yang Disebut Dapat Duit dari Kementan

Tren
Penjelasan TNI AL soal Lettu Eko Disebut Akhiri Hidup karena Judi

Penjelasan TNI AL soal Lettu Eko Disebut Akhiri Hidup karena Judi

Tren
Ada 2 WNI, Ini Daftar Penumpang Singapore Airlines yang Alami Turbulensi

Ada 2 WNI, Ini Daftar Penumpang Singapore Airlines yang Alami Turbulensi

Tren
Angka Kematian akibat Kecelakaan di Swedia Terendah, Apa Rahasianya?

Angka Kematian akibat Kecelakaan di Swedia Terendah, Apa Rahasianya?

Tren
Viral, Video Balita Ketumpahan Minyak Panas di Yogyakarta, Ini Kronologinya

Viral, Video Balita Ketumpahan Minyak Panas di Yogyakarta, Ini Kronologinya

Tren
Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan Hari Ini, Begini Cara Ceknya

Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan Hari Ini, Begini Cara Ceknya

Tren
Virus Raksasa Berusia 1,5 Miliar Tahun Ditemukan di Yellowstone, Ungkap Asal-usul Kehidupan di Bumi

Virus Raksasa Berusia 1,5 Miliar Tahun Ditemukan di Yellowstone, Ungkap Asal-usul Kehidupan di Bumi

Tren
3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] ICC Ajukan Surat Penangkapan Pemimpin Israel dan Hamas | Mengintip Jasa 'Santo Suruh' yang Unik

[POPULER TREN] ICC Ajukan Surat Penangkapan Pemimpin Israel dan Hamas | Mengintip Jasa "Santo Suruh" yang Unik

Tren
Kronologi Singapore Airlines Alami Turbulensi, 1 Penumpang Meninggal

Kronologi Singapore Airlines Alami Turbulensi, 1 Penumpang Meninggal

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com