Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mikhail Gorbachev, Pemimpin Terakhir Uni Soviet, Wafat di Usia 91 Tahun

Kompas.com - 31/08/2022, 09:27 WIB
Taufieq Renaldi Arfiansyah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Masa muda Gorbachev

Gorbachev adalah putra petani Rusia di wilayah Stavropol kray di barat daya Rusia.

Semasa muda, Gorbachev bergabung dengan Liga Komunis Muda (Komsomol) pada 1946 dan dalam perjalanannya mampu membuktikan sebagai anggota Komsomol yang menjajikan.

Pada 1952, Gorbachev memasuki sekolah hukum di Moscow State University dan mendapatkan gelar sarjana hukum pada 1955.

Setelah lulus, Gorbachev kemudian memegang sejumlah jabatan di Komsomol dan organisasi partai reguler di Stavropol.

Kemudian pada 1970, ia naik pangkat menjadi sekretaris pertama komite partai regional.

Sekretaris Jenderal Partai Komunis

Setelah dianggkat menjadi anggota Komite Sentral Partai Komunis pada 1971, karier Gorbachev di dunia politik melesat.

Beberapa jabatan strategis pernah diembannya, salah satunya menjadi Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet pada 11 Maret 1985.

Setelah menjadi sekretaris jenderal, Gorbachev dengan cepat mulai mengonsolidasikan kekuatan pribadinya dalam kepemimpinan di Soviet.

Tujuan domestik utamanya adalah untuk menghidupkan kembali ekonomi Soviet yang stagnan dan pertumbuhan yang rendah.

Untuk itu, Gorbachev menyerukan modernisasi teknologi yang cepat dan peningkatan produktivitas pekerja.

Selain itu, juga turut mencoba membuat birokrasi Soviet yang rumit menjadi lebih efisien dan responsif.

Baca juga: Dampak Perang Dingin bagi Uni Soviet

Perestroika

Runtuhnya Uni Soviet: Presiden Rusia, Boris N. Yeltsin (tengah) berdiri di atas kendaraan lapis baja yang diparkir di depan Gedung Putih di Moskow, dengan para pendukung memegang bendera Federasi Rusia, 19 Agustus 1991.britannica.com Runtuhnya Uni Soviet: Presiden Rusia, Boris N. Yeltsin (tengah) berdiri di atas kendaraan lapis baja yang diparkir di depan Gedung Putih di Moskow, dengan para pendukung memegang bendera Federasi Rusia, 19 Agustus 1991.

Pada 1987-1988, Gorbachev memulai reformasi politiknya dengan kebijakan tentang keterbukaan (glasnost).

Kebijakan tersebut mengizinkan masyarakan untuk bebas berekspresi dan informasi pers diperluas secara signifikan.

Selain itu, juga menolak warisan politik Uni Soviet dari pemerintahan totaliter Stalinis.

Kemudian, Gorbachev juga membuat kebijakan tentang restrukturisasi (perestroika) untuk mendemokratisasikan sistem politik Soviet.

Kebijakan tersebut dilakukan dengan melakukan pemungutan suara multikandidat di beberapa pemilihan partai dan jabatan pemerintah.

Di bawah perestroika, beberapa mekanisme pasar bebas terbatas juga mulai diperkenalkan ke dalam ekonomi Soviet.

Namun, reformasi ekonomi yang dilakukan Gorbachev tersebut ternyata mendapat perlawanan dari Partai Komunis dan birokrat pemeritah.

Hal tersebut dikarenakan mereka tidak mau melepaskan kendali atas kehidupan ekonomi negara.

Halaman:

Terkini Lainnya

Profil Calvin Verdonk dan Jens Raven, Calon Penggawa Timnas yang Jalani Proses Naturalisasi

Profil Calvin Verdonk dan Jens Raven, Calon Penggawa Timnas yang Jalani Proses Naturalisasi

Tren
Bisakah Suplemen Kesehatan Mencegah Kantuk Layaknya Kopi?

Bisakah Suplemen Kesehatan Mencegah Kantuk Layaknya Kopi?

Tren
Kasus Sangat Langka, Mata Seorang Wanita Alami Kebutaan Mendadak akibat Kanker Paru-paru

Kasus Sangat Langka, Mata Seorang Wanita Alami Kebutaan Mendadak akibat Kanker Paru-paru

Tren
Cara Buat Kartu Nikah Digital 2024 untuk Pengantin Lama dan Baru

Cara Buat Kartu Nikah Digital 2024 untuk Pengantin Lama dan Baru

Tren
Saat Warganet Soroti Kekayaan Dirjen Bea Cukai yang Mencapai Rp 51,8 Miliar...

Saat Warganet Soroti Kekayaan Dirjen Bea Cukai yang Mencapai Rp 51,8 Miliar...

Tren
Sejarah Tanggal 2 Mei Ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional

Sejarah Tanggal 2 Mei Ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional

Tren
7 Instansi yang Sudah Membuka Formasi untuk CASN 2024

7 Instansi yang Sudah Membuka Formasi untuk CASN 2024

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Daerah yang Merasakan Gempa Bandung M 4,2 | Madinah Banjir Setelah Hujan Turun 24 Jam

[POPULER TREN] Daerah yang Merasakan Gempa Bandung M 4,2 | Madinah Banjir Setelah Hujan Turun 24 Jam

Tren
Batal Menggagas Benaromologi

Batal Menggagas Benaromologi

Tren
Bukan Pluto, Ilmuwan Temukan Bukti Baru Adanya Planet Kesembilan dalam Tata Surya

Bukan Pluto, Ilmuwan Temukan Bukti Baru Adanya Planet Kesembilan dalam Tata Surya

Tren
Disebut Hewan Pemalas, Berikut Beberapa Fakta Unik tentang Kungkang atau Sloth

Disebut Hewan Pemalas, Berikut Beberapa Fakta Unik tentang Kungkang atau Sloth

Tren
Ramai soal Aturan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Penjelasan Menkop-UKM

Ramai soal Aturan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Penjelasan Menkop-UKM

Tren
Ramai soal Mahasiswi Undip Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah, Mundur Usai Diungkap Warganet

Ramai soal Mahasiswi Undip Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah, Mundur Usai Diungkap Warganet

Tren
Head to Head Indonesia vs Irak, Tim Garuda Terakhir Menang pada Tahun 2000

Head to Head Indonesia vs Irak, Tim Garuda Terakhir Menang pada Tahun 2000

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com