KOMPAS.com - Piala Indonesia 2022-2023 terancam gagal bergulir karena kendala sponsor.
Rencanaya, Piala Indonesia akan digelar pada Agustus 2022 hingga Maret 2023 dan diikuti oleh 64 tim dari Liga 1, Liga 2, dan Liga 3.
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengatakan, pihaknya masih berupaya untuk mencari sponsor dan menggelar turnamen tersebut.
Pernyataan itu sekaligus mengklarifikasi dari perkataannya yang menyebut Piala Indonesia musim ini batal digelar.
"Kami terus berusaha dan mohon waktu. Masih ada peluang untuk dilaksanakan. Kami sudah mendiskusikannya dengan tim," ucap Iriawan, dikutip dari Antara, Senin (29/8/2022).
Baca juga: PSSI Bikin Klarifikasi, Piala Indonesia 2022-2023 Belum Pasti Batal
Piala Indonesia merupakan turnamen sepak bola tahunan yang diselenggarakan oleh PSSI.
Pertama kali turnamen ini diadakan pada tahun 2005 dengan nama Copa Indonesia atau Copa Dji Sam Soe untuk alasan sponsor.
Turnamen ini mempertemukan seluruh klub sepak bola dari 3 tingkatan kompetisi Liga Indonesia yakni Liga 1, Liga 2, dan Liga 3.
Piala Indonesia bergulir mulai 2005 hingga 2012 lalu terhenti. Turnamen kembali bergulir pada tahun 2018 klub yang berpartisipasi berjumlah 128 klub dari ketiga tingkatan tersebut.
Arema Malang merupakan juara di musim pertama tahun 2005. Sementara Sriwijaya FC adalah klub tersukses dengan 3 gelar.
Piala Indonesia dinilai kalah pamor dengan Piala Presiden yang rutin digelar sejak 2015 hingga 2022.
Baca juga: Piala Indonesia 2022-2023 Batal Digelar, Sponsor Jadi Kendala
Pengamat sepak bola Tommy Welli mengatakan, Piala Indonesia sulit digulirkan karena federasi Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) tak mampu menggaet sponsor.
"Kapabilitas PSSI sedang dipertanyakan, karena ketidakmampuan mereka menggaet sponsor turnamen yang skalanya adalah turnamen Indonesia," kata pria yang akrab disapa Bung Towel ini kepada Kompas.com, Selasa (30/8/2022).
Bung Towel menyebut bahwa kurangnya pamor Piala Indonesia membuat para sponsor enggan melirik turnamen tersebut.
Menurutnya, pamor Piala Indonesia yang kurang menarik di mata sponsor karena tidak konsisten digelar.
"Piala indonesia sendiri keberadaannya on-off, terkadang ada terkadang tidak, jadi itu turnamen yang tidak konsisten," jelas dia.
Baca juga: Daftar Peserta Piala Indonesia 2022: Diikuti 64 Klub dari 3 Divisi
Bung Towel menuturkan, ketidakkonsistenan ini disebabkan oleh faktor teknis, seperti penjadwalan.
Diketahui, Piala Indonesia digelar di antara padatnya jadwal Liga 1, Liga 2, dan Liga 3. Sementara jadwal 3 liga utama tersebut kerap tertunda sesuai dengan kondisi yang ada.
"Ketika jadwal kompetisi utama saja tertunda-tunda kan, kemudian itu berantakan. Mengatur matchday saja kadang sulit, berarti yang utama kan secara teknis masih kesulitan, belum cukup cerdik untuk mengakali jadwal," ujarnya.
Faktor nama turnamen juga mempengaruhi pamor Piala Indonesia. Menurutnya, turnamen pramusim lebih mudah menggaet sponsor, karena ada nama "presiden".
"Nama Piala Presiden itu kemudian yang menjadi prioritas, perlakuan federasi pada Piala Presiden jadi berbeda," ungkapnya.