Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati, Studi Sebut Gaji Kecil Bikin Otak Kita Menua Lebih Cepat

Kompas.com - 29/08/2022, 12:05 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah studi baru menemukan bahwa terus bekerja dengan upah rendah menyebabkan penurunan memori secara signifikan dan lebih cepat.

Sederhananya, ketika seseorang melakukan pekerjaan bergaji rendah, otak mereka menua lebih cepat dibanding seseorang yang berpenghasilan lebih bagus atau lebih tinggi.

Bagaimana penjelasan ilmiahnya?

Pemicu otak menua

Dilansir dari Studyfinds, Selasa (2/8/2022), para peneliti di Universitas Columbia mencatat, penelitian sebelumnya telah menghubungkan pekerjaan berupah rendah dengan gejala depresi, obesitas, dan hipertensi.

Menurut mereka, semua kondisi ini bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami penuaan kognitif yang jauh lebih cepat.

“Penelitian kami memberikan bukti baru bahwa paparan berkelanjutan terhadap upah rendah selama tahun-tahun penghasilan puncak dikaitkan dengan penurunan memori yang dipercepat di kemudian hari,” ujar peneliti postdoctoral di Columbia University Mailman School of Public Health, Katrina Kezios, PhD.

Baca juga: Tumor Otak: Pengertian, Gejala, Diagnosis, hingga Penyembuhannya


Riset terhadap 2.879 orang

Studi tersebut menggunakan catatan dari National Health and Retirement Study (HRS) pada orang dewasa antara tahun 1992 dan 2016, di mana tim memeriksa data pada 2.879 orang yang lahir antara tahun 1936 dan 1941.

Para peneliti mendefinisikan “upah rendah” sebagai upah per jam yang kurang dari dua pertiga dari upah median federal selama tahun tertentu.

Dari sana, Kezios dan timnya memisahkan riwayat pendapatan setiap peserta ke dalam kategori tertentu.

Kelompok-kelompok itu termasuk orang-orang yang tidak pernah bekerja dengan upah rendah, mereka yang sebentar-sebentar mendapatkan upah rendah, dan mereka yang terus-menerus bekerja dengan upah rendah antara tahun 1992 dan 2004.

Kemudian, penulis penelitian memeriksa hubungan antara upah ini dan penurunan memori selama 12 tahun ke depan, antara 2004 dan 2016.

Baca juga: Manfaat Kesehatan Permen Karet, Meredakan Gerd dan Meningkatkan Memori

Penuaan otak bisa terjadi karena banyak faktor, salah satunya karena bekerja selama bertahun-tahun dengan upah kecil.PEXELS/DZIANA HASANBEKAVA Penuaan otak bisa terjadi karena banyak faktor, salah satunya karena bekerja selama bertahun-tahun dengan upah kecil.

Gaji kecil mengambil 1 tahun kehidupan otak Anda

Hasil menunjukkan bahwa dibandingkan dengan orang yang tidak pernah bekerja dengan bayaran kecil, mereka yang berpenghasilan rendah mengalami penurunan memori yang jauh lebih cepat dalam usia tuanya.

Secara khusus, pekerja berupah rendah mengalami kira-kira satu tahun tambahan penuaan kognitif selama periode 10 tahun.

Artinya, untuk setiap 10 tahun penuaan kognitif normal yang dialami rata-rata orang, seorang pekerja berupah rendah mengalami penuaan kognitif layaknya penuaan selama 11 tahun.

Baca juga: 13 Makanan Ini Bisa Meningkatkan Kecerdasan Anak, Apa Saja?

Lantas bagaimana cara menjaga kesehatan otak?

Halaman:

Terkini Lainnya

7 Pilihan Ikan Tinggi Fosfor, Sehatkan Tulang tapi Perlu Dibatasi Penderita Gangguan Ginjal

7 Pilihan Ikan Tinggi Fosfor, Sehatkan Tulang tapi Perlu Dibatasi Penderita Gangguan Ginjal

Tren
Film Vina dan Fenomena 'Crimetainment'

Film Vina dan Fenomena "Crimetainment"

Tren
5 Efek Samping Minum Kopi Susu Saat Perut Kosong di Pagi Hari

5 Efek Samping Minum Kopi Susu Saat Perut Kosong di Pagi Hari

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 24-25 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 24-25 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pencairan Jaminan Pensiun Sebelum Waktunya | Prakiraan Cuaca BMKG 24-25 Mei

[POPULER TREN] Pencairan Jaminan Pensiun Sebelum Waktunya | Prakiraan Cuaca BMKG 24-25 Mei

Tren
Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com