Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Manusia Pertama yang Mendarat di Bulan Meninggal Dunia

Kompas.com - 25/08/2022, 12:35 WIB
Taufieq Renaldi Arfiansyah,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 10 tahun yang lalu, atau tepatnya pada 25 Agustus 2012, Neil Armstrong meninggal dunia.

Armstrong merupakan seorang astronot asal Amerika Serikat yang dikenal sebagai manusia pertama yang menginjakkan kaki di Bulan.

Meskipun dikenal sebagai yang pertama, namun ternyata Armstrong tidak sendirian pada misi ke Bulan tersebut.

Dia ditemani oleh dua rekannya yang berama Edwin E Aldrin dan Michael Collins untuk pergi ke luar angkasa pada 16 Juli 1969.

Empat hari berselang, mereka kemudian berhasil mendarat dan menginjakkan kaki di Bulan.

Lantas, bagaimana perjalanan hidup Armstrong?

Baca juga: SpaceX Inspiration4, Empat Astronot Sipil Sukses Mengitari Orbit Bumi Selama 3 Hari

Masa kecil Armstrong

Dikutip dari Britannica, pria bernama lengkap Neil Alden Armstrong lahir pada 5 Agustus 1930 di Wapakoneta, Ohio, Amerika Serikat.

Armstrong merupakan anak sulung dari tiga bersaudara yang lahir dari pasangan Viola Louise Engel dan Stephen Koenig Armstrong.

Ketertarikan Armstrong kepada dunia penerbangan sudah terlihat sejak kecil, bermula saat ia untuk pertama kalinya naik pesawat pada usia 6 tahun.

Selain itu, Armstrong juga dikenal aktif di organisasi Boy Scouts of America atau seperti Pramuka di Indonesia.

Di Boy Scouts of America, Armstrong mendapat peringkat Eagle Scout yang merupakan peringkat tertinggi yang dapat dicapai.

Baca juga: Empat Astronot Kembali dari ISS Menggunakan Kapsul SpaceX

Menjadi pilot

Armstrong menjadi pilot berlisensi saat ulang tahunnya ke-16, selain itu juga menjadi kadet Angkatan Laut AS setahun setelahnya pada 1947.

Bahkan Armstrong juga menempuh pendidikan Teknik Penerbangan di Purdue University, Indiana.

Meskipun begitu, aktivitasnya di perkuliahan sempat dihentikan pada 1950 karena Armstrong harus bertugas dalam Perang Korea.

Perlu diketahui, saat perang berlangsung, pesawat Armstrong pernah sekali tertembak jatuh oleh musuh.

Berkat kontribusinya dalam perang, Armstrong mendapatkan tiga Medali Udara.

Pada 1955, Armstrong kemudian berhasil menyelesaikan perkuliahannya dan menjadi pilot penelitian sipil di National Advisory Committee for Aeronautics (NACA) dan kemudian National Aeronautics and Space Administration (NASA).

Baca juga: Perjalanan Neil Armstrong, Manusia Pertama yang Menjejakkan Kaki di Bulan


Pendaratan ke bulan

Pada 1962, Armstrong bergabung dengan program luar angkasanya untuk menjadi astronot.

Kemudian Armstrong terpilih menjadi pilot komando untuk misi Gemini 8 yang diluncurkan pada 16 Maret 1966.

Pada misi tersebut, Armstrong berhasil menyelesaikan manuver docking luar angkasa manual pertama.

Setelahnya, pada 16 Juli 1969, Armstrong bersama dengan Aldrin dan Collins meluncurkan Apollo 11 menuju Bulan.

Empat hari berselang, pada 20 Juli 1969, pesawat luar angkasa yang mereka kemudikan berhasil mendekati Bulan.

Armstrong dan Aldrin kemudian mendarat ke Bulan secara manual dengan menggunakan modul Eagle.

Pendaratan tersebut berada di dataran tepi barat daya dari Mare Tranquillitatis atau Laut Ketenangan.

Armstrong keluar dari modul Eagle ke permukaan Bulan yang berdebu dengan mengatakan "Itu satu langkah kecil untuk (seorang) manusia, satu lompatan raksasa bagi umat manusia.”

Di Bulan, Armstrong dan Aldrin menggunakan instrumen ilmiah untuk mengumpulkan sampel permukaan Bulan serta mengambil banyak foto.

Setelah lebih dari 21 jam di Bulan, Armstrong dan Aldrin kemudian kembali menemui Collins untuk memulai perjalanan kembali ke Bumi.

Pada 24 Juli 1969, ketiganya berhasil mendarat di Bumi dan kemudian mendapat pujian atas era baru penjelajahan manusia di alam semesta.

Baca juga: Mengenal Harrison Schmitt, Astronot yang Alergi pada Debu Bulan

Jejak kaki astronot Neil Armstrong dan tim di Bulan pada misi Apollo 11. Jejak kaki astronot Neil Armstrong dan tim di Bulan pada misi Apollo 11.

Kematian Armstrong

Dikutip dari NASA, Armstrong meninggal di usia 82 tahun pada 25 Agustus 2012 setelah menderita komplikasi akibat prosedur kardiovaskular.

Semasa hidupnya, Armstrong telah menerima banyak penghargaan atas kontribusinya bagi negara dan peradaban umat manusia.

Bahkan ia juga beberapa kali mengajar atau tergabung dalam asosiasi yang berkaitan dengan penerbangan.

Berkat jasa-jasanya, Armstrong banyak mendapatkan penghargaan, seperti:

  • The Presidential Medal of Freedom, the Congressional Gold Medal
  • The Congressional Space Medal of Honour, the Explorers Club Medal
  • The Robert H. Goddard Memorial Trophy
  • The NASA Distinguished Service Medal
  • The Harmon International Aviation Trophy
  • The Royal Geographic Society's Gold Medal
  • The Federation Aeronautique Internationale's Gold Space Medal
  • The American Astronautical Society Flight Achievement Award
  • The Robert J. Collier Trophy, the AIAA Astronautics Award, the Octave Chanute Award
  • The John J. Montgomery Award

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Ramai Larangan 'Study Tour' Imbas Tragedi Bus Ciater, Menparekraf: Bukan Salah Kegiatan

Ramai Larangan "Study Tour" Imbas Tragedi Bus Ciater, Menparekraf: Bukan Salah Kegiatan

Tren
50 Instansi yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024, Mana Saja?

50 Instansi yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024, Mana Saja?

Tren
Catat, Ini 5 Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Catat, Ini 5 Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

Tren
Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com