Di sisi lain, penggunaan batu untuk membantu merangsang diri atau masturbasi adalah kasus yang jarang terjadi pada hewan.
Umumnya, penggunaan alat bantu untuk memenuhi kepuasan seksual bukan hal lazim. Untuk itu, perilaku ini dianggap sebagai ciri kecerdasan dalam suatu spesies.
Temuan soal penggunaan alat seperti batu untuk masturbasi ini juga merupakan suatu perilaku yang belum banyak dijelajahi dan jarang diamati.
Sementara itu, berbeda dengan manusia, orgasme bukan merupakan tujuan akhir saat monyet menggunakan alat bantu untuk masturbasi.
"Penggunaan alat dapat berkontribusi untuk mendeteksi komponen instrumental dari tindakan yang dibantu objek, dengan menyelidiki efek mekanis (perubahan fisiologis diukur melalui ereksi penis) yang alatnya ada di target (area genital dan inguinal)," tulis para penulis.
Baca juga: Penemuan Fosil Ikan Jurassic di Peternakan Inggris, Masih Lengkap Sisik dan Rongga Matanya
Penelitian ini adalah kelanjutan dari penelitian yang terbit dalam jurnal Physiology & Behavior pada 2020 silam.
Cenni menuturkan, penelitian pertama mengangkat hipotesis mainan seks pada monyet jantan.
Sementara kali ini, penelitian berfokus pada mainan seks bagi monyet jantan dan betina, serta motivasi mereka dalam melakukan perilaku tersebut.
Sayangnya, penelitian hanya dilakukan pada populasi monyet di Sacred Monkey Forest Sanctuary, Ubud, Bali.
Namun prediksi Cenni, penggunaan batu untuk masturbasi juga digunakan lebih luas oleh mamalia ini.
Ia menambahkan, monyet di Ubud juga memiliki lebih banyak waktu bermain dengan batu.
Sebab, hewan ini terbiasa diberi makan oleh pengunjung, sehingga waktu untuk mencari makan bisa diminimalisir.
Baca juga: 5 Cara Mengusir Kelelawar di Rumah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.