Lock down diumumkan pada hari Rabu (27/7/2022), dan pihak berwenang menyebut kebijakan ini akan diberlakukan selama tiga hari.
Dikutip dari CNN, beragam tempat hiburan seperti bar, bioskop, kafe internet, klinik kecil, ditutup.
Kegiatan makan di restoran, pertemuan besar, pertunjukan, hingga konferensi harus ditunda.
Begitu pula semua tempat peribadahan juga dilarang untuk buka dan kegiatan-kegiatan keagamaan tidak boleh diselenggarakan.
Masyarakat dilarang keluar dari distrik kecuali untuk keperluan sangat mendesak.
Bahkan bagi masyarakat yang ada di empat lingkungan yang dinilai berisiko tinggi, dilarang keluar dari rumah.
Baca juga: Nakes Akan Terima Vaksin Covid-19 Dosis Keempat, Ini Manfaatnya Menurut Epidemiolog
Kasus kematian akibat Covid-19 di Amerika Serikat kembali meningkat capai 500 kasus dalam satu hari.
Diberitakan WebMD, peningkatan ini terjadi di tengah penyebaran varian BA.5 di sepenjuru negeri.
Selama dua bulan sebelumnya, kasus kematian akibat Covid-19 di negara itu jarang mencapai 400 kasus.
Namun akhir-akhir ini, angka fatalitas itu meningkat hingga lebih dari 450 kasus.
Tak hanya angka kematian, kasus infeksi, perawatan rumah sakit, dan keterisian ICU juga terpantau turut meningkat dalam beberapa pekan terakhir.
Jumlahnya bahkan mencapai titik tertinggi selama musim panas berlangsung.
Meski secara umum infeksi tidak menyebabkan banyak orang mengalami sakit yang parah, tapi beberapa masih mengalami gejala atau dampak yang berat.
Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Kemenkes: Anak Batuk Pilek Tak Boleh ke Sekolah
Parlemen Prancis akan mengakhiri tindakan darurat Covid-19 di negara itu, tapi tidak dengan kontrol perbatasan yang masih akan tetap dilakukan.
Tindakan darurat juga langkah-langkah yang diberlakukan untuk menghentikan penyebaran virus corona di negara itu akan berakhir pada 1 Agustus 2022.
Ini menyusul Rancangan Undang-Undang (RUU) yang dibuat oleh parlemen.
Silansir dari Schengen Visa, RUU tersebut akan menggantikan keadaan darurat sebelumnya yang mulai diberlakukan Maret 2020, di mana di dalamnya terdapat langkah-langkah penguncian, kewajiban memakai masker, serta memegang izin kesehatan.
Menurut pihak berwenang di Prancis, persyaratan tes baru hanya akan diaktifkan jika situasi pandemi di negara itu memburuk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.