Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan KAI Commuter soal Video Viral Difabel Ditolak Naik KRL karena Sepeda Roda Tiga

Kompas.com - 29/07/2022, 06:30 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pihak Kereta Api Indonesia (KAI) Commuter meminta maaf terkait kejadian penyandang disabilitas tidak diperkenankan naik KRL pada Senin (25/7/2022).

Unggahan tersebut viral di media sosial TikTok sebagaimana diunggah oleh akun ini.

Disebutkan bahwa difabel penderita Celebral Palsy tersebut tidak diperkenankan naik KRL karena menggunakan alat bantu khusus sepeda roda tiga.

Manager External Relations & Corporate Image Care Kereta Api Indonesia (KAI) Commuter Leza Arlan mengatakan, pihaknya akan segera menemui pengguna KRL tersebut untuk menyampaikan permintaa maaf secara langsung.

Leza menjelaskan, pengguna KRL tersebut juga telah menggunakan KRL dari Stasiun Lempuyangan, dan dibantu petugas di stasiun dan di dalam KRL.

"Di Stasiun Solo Balapan, petugas menawarkan menggunakan kursi roda yang tersedia di stasiun agar dalam pelayanan kami bisa membantu dan memastikan keselamatan baik ketika naik turun lift ataupun KRL, mengingat memang alat pembantu yang digunakan berbeda," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (28/7/2022).

"KAI Commuter mohon maaf jika dalam pelayanan dan penanganan petugas masih belum sempurna," imbuh Leza.

Baca juga: Viral, Video Difabel Ditolak Naik KRL di Stasiun Solo Balapan karena Pakai Sepeda Roda Tiga, Ini Kata KAI Commuter

KAI Commuter sediakan pusat layanan disabilitas

Leza mengatakan, demi kenyamanan pengguna dengan disabilitas, KAI Commuter menyediakan pusat pelayanan disabilitas yang dapat dimanfaatkan oleh penggunanya.

Caranya, sebelum bepergian menggunakan KRL, pengguna dapat menghubungi nomor pelayanan 081296605747, bisa melalui telepon, SMS, dan layanan WhatsApp untuk menginformasikan perkiraan waktu kedatangannya di stasiun keberangkatan.

"Pengguna dengan disabilitas dapat memanfaatkan fasilitas pelayanan khusus disabilitas dan bantuan petugas di stasiun keberangkatan," katanya lagi.

Selanjutnya, petugas akan berkoordinasi dengan petugas, baik di dalam KRL maupun petugas di stasiun tujuan.

Diterangkannya, petugas akan membantu pengguna disabilitas tidak hanya sampai di stasiun tujuan, melainkan juga mengantarkan jika hendak menggunakan moda transportasi lanjutan.

Baca juga: Viral, Video Toilet Kereta Tampak Bolong Tanpa Tadah, Ini Kata KAI

Viral di media sosial

Sebagaimana diketahui kejadian itu viral di media sosial. Dalam video viral tersebut, pengunggah menceritakan penolakan terhadap difabel yang akan menggunakan KRL di Stasiun Solo Balapan.

Disebutkan bahwa difabel penderita Celebral Palsy tersebut tidak diperkenankan naik KRL lantaran menggunakan alat bantu khusus sepeda roda tiga.

"Temen gw penderita celebralpalsi mendapat penokalan ketika mau naik KRL ke Jogja dari Salah satu sdi tasiun Solo. ditolak karena alasan menggunakan sepeda roda tiga. padahal kalo naik KRL di Jabodetabek diperbolehkan. bukti bahwa @KAI121 tidak ramah difabel," tulisnya.

@londho_ireng temen gw penderita celebralpalsi mendapat penokalan ketika mau naik KRL ke Jogja dari Salah satu sdi tasiun Solo. ditolak karena alasan menggunakan sepeda roda tiga. padahal kalo naik KRL di Jabodetabek diperbolehkan. bukti bahwa @KAI121 tidak ramah difabel #krlcommuter #krlcommuterline #kai #solo #stasiunsolo #soloterkini #kai #keretaapikita #keretaapiindonesia ? suara asli - NavRlangga

Dalam video, difabel yang diketahui bernama Ilham itu dilarang naik KRL lantaran alat bantu miliknya dianggap terlalu panjang oleh petugas Stasiun Solo Balapan.

Dalam unggahan lain, disebutkan bahwa alat bantu sepeda milik difabel tersebut memiliki panjang kurang lebih 1 meter dan lebar tidak sampai 50 cm.

Dia kemudian diarahkan untuk menggunakan armada lainnya. Ilham pun mempertanyakan kebijakan pelarangan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com