Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Pelajaran dari Jurrasic World: Dominion

Kompas.com - 05/07/2022, 07:09 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

DAPAT dikatakan bahwa industri hiburan memiliki daya pengaruh tersendiri terhadap kebudayaan.

Secara langsung maupun tak langsung produk industri hiburan potensial membentuk apa yang disebut sebagai lifestyle alias gaya hidup sebagai bagian hakiki dari pop culture alias kebudayaan popular.

Lihat saja keberhasilan pop culture yang diekspor oleh Korea Selatan memengaruhi gaya hidup bangsa Indonesia lewat drakor serta konser musik grup penyanyi merangkap penari Korsel yang melariskan tiktok.

Sampai ada tokoh politik Indonesia menyapreskan diri dengan tiktok menampilkan video isyarat sarangbeo, eh saranghaeyo atau entah apa itu namanya.

Film cowboy bikinan Amerika mau pun Italia memengaruhi kesadaran publik di seantro dunia tentang kebudayaan cowboy Amerika Serikat sebagai pembuka wilayah Barat Amerika Serikat tanpa segan menggusur kaum pribumi Amerika yang keliru disebut sebagai Indian gegara Columbus keliru menduga dirinya mendarat di India.

Begitu besar pengaruh film Cowboy sehingga di masa kanak-kanak saya menolak berbusana gaya Gatotkaca karena lebih bangga berbusana gaya Cowboy.

Akibat sibuk bermain game maka generasi muda maupun tua Indonesia lebih kenal peradaban China dan Babilonia ketimbang kerajaan Majapahit dan Pajajaran apalagi Kutai.

Berkat kebudayaan pop-kuliner yang disebar oleh MacDonald maka masyarakat Indonesia lebih bangga makan hamburger ketimbang mie bakso.

Namun sebenarnya industri hiburan bisa bermanfaat bagi mereka yang ingin mengembangkan wawasan pengetahuan tentang sains dan teknologi.

Misalnya dengan menonton serial film waralaba Jurassic saya dapat memperluas wawasan pengetahuan tentang teori evolusi, genetika, paleobiologi dan paleontologi khususnya tentang andaikatamologi mahluk yang disebut dinosaurus masih hidup di masa kini.

Semula saya cuma tahu tiranosaurus dan brontosaurus. Namun setelah menonton serial Jurassic maka saya mulai mengenal velociraptor, kronosaurus. pterodaktil, parasaurotopus, mosasaurus, quetsalcoatlus, allosaurus, dilofosaurus, teseraptor, dreadnoughtus, brachiosaurus, stegosaurus, ankylosaurus, spinosaurus, supranasaurus (maaf ini bikinan saya sendiri) etceterasaurus .

Manfaat terpenting yang bisa saya petik dari menonton film Jurrasic World: Dominion adalah kesimpulan yang saya tarik dari pertarungan sengit antara Gigantosaurus dikeroyok Tiranosaurus dan Therizinosaurus di bagian akhir film yang disutradarai Colin Trevorrow tersebut.

Dari pertarungan segitiga antar dinosaurus kelas paling super berat itu dapat disimpulkan bahwa secara moral para dinosaurus jauh lebih kesatria ketimbang manusia.

Jika para dinosaurus berkelahi mereka berkelahi secara langsung tanpa pengecut dan curang bersikap lempar batu sembunyi tangan dengan memerintahkan dinosaurus lain untuk berkelahi demi kepentingan yang memerintah.

Beda dengan manusia jika berperang lazimnya yang mau berperang bukan turun sendiri ke medan perang, tetapi sekadar memerintahkan serdadu masing-masing untuk berperang melawan musuh atasan mereka masing-masing bahkan tanpa segan mengorbankan nyawa para rakyat yang sebenarnya tidak berdosa.

Maka dapat disimpulkan bahwa para dinosaurus sebiadab apa pun ternyata secara moralis masih lebih beradab ketimbang manusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com