Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Jual Minyak Goreng Pakai PeduliLindungi dan NIK

Kompas.com - 26/06/2022, 18:45 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah akan melakukan sosialisasi transisi penjualan dan pembelian minyak goreng curah rakyat (MGCR) pada Senin (27/6/2022).

Nantinya, semua penjualan dan pembelian minyak goreng curah akan beralih menggunakan aplikasi PeduliLindungi atau Nomor Induk Kependudukan (NIK).

"Masa sosialisasi besok Senin (27/6/2022) dan akan berlangsung selama dua minggu ke depan," ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, dikutip dari laman Kemenko Marves, Jumat (24/6/2022).

Setelah masa sosialisasi selesai, Luhut menyebut masyarakat harus menggunakan aplikasi PeduliLindungi atau menunjukkan NIK untuk bisa mendapatkan minyak goreng curah dengan harga eceran tertinggi (HET).

Melalui cara ini, masyarakat bisa memperoleh minyak goreng curah dengan HET Rp 14.000 per liter atau Rp 15.500 per kilogram.

Berikut panduan menjual minyak goreng curah menggunakan PeduliLindungi dan NIK:

Baca juga: Beli Minyak Goreng Bakal Pakai PeduliLindungi atau NIK, Ini Faktanya

Daftar di SIMIRAH 2.0

Untuk menjadi penjual atau pengecer MGCR, masyarakat harus terlebih dahulu mendaftarkan diri dalam program SIMIRAH 2.0.

Berikut langkah daftar mandiri SIMIRAH 2.0, sebagaimana dilansir laman resmi:

  1. Pengecer melakukan pendaftaran di situs http://www.simirah2.kemenperin.go.id/register atau https://simirah2.kemenperin.go.id.
  2. Pengecer akan mendapatkan e-mail akses untuk login di situs SIMIRAH.
  3. Login ke situs SIMIRAH 2, nantinya pengecer akan menemukan QR Code.
  4. Klik "Cetak QR PeduliLindungi"
  5. Pengecer yang sudah bekerja sama dengan Distributor 1 (D1) dan Distributor 2 (D2) dapat melakukan penerimaan MGCR dengan mengklik "Terima" pada SIMIRAH 2.
  6. Cetak QR Code PeduliLindungi yang sudah diperoleh lalu pasang di toko untuk memudahkan konsumen ketika ingin membeli MGCR.

Sebelum melakukan penjualan minyak goreng curah, pengecer harus bekerja sama dengan Distributor (D1) maupun Distributor 2 (D2).

Caranya adalah dengan mengakses laman https://simirah2.kemenperin.go.id/setting/stakeholder.

Kemudian, pilih menu "Distributor (D1)" atau "Sub-distributor (D2)" dan memfilter berdasarkan provinsi dan/atau kabupaten/kota untuk melihat lokasi masing-masing distributor di wilayah tempat tinggal.

Baca juga: Cara Membeli Minyak Goreng Rp 14.000 dengan PeduliLindungi atau NIK

Jual MGCR dengan PeduliLindungi atau NIK

Pengecer yang sudah mendapatkan QR Code PeduliLindungi, selanjutnya ikuti langkah berikut saat menjual minyak goreng curah rakyat:

  1. Arahkan konsumen yang datang ke toko untuk membuka aplikasi PeduliLindungi.
  2. Minta konsumen untuk scan QR Code yang ada di toko.
  3. Cek hasil scan QR Code di PeduliLindungi konsumen.
  4. Jika hasil scan berwarna hijau, konsumen bisa membeli MGCR.
  5. Namun, jika berwarna merah, konsumen tidak bisa membeli MGCR.

Bagaimana jika konsumen tidak memiliki aplikasi PeduliLindungi?

Bagi konsumen yang tidak memiliki aplikasi PeduliLindungi, bisa menggunakan NIK yang tercantum di dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP). Berikut caranya:

  1. Konsumen menunjukkan KTP miliknya kepada pengecer.
  2. Pengecer mencatat NIK yang tertera di KTP konsumen.

Sebagai catatan, untuk sementara waktu, pembelian minyak goreng curah rakyat dibatasi maksimal 10 kilogram per NIK setiap harinya.

Baca juga: Cara Cek Penjual Minyak Goreng Rp 14.000, Buka minyak-goreng.id

Rekap hasil penjualan

Setelah konsumen membeli MGCR, pengecer diharuskan untuk merekap atau melaporkan hasil penjualannya.

Adapun, cara merekap hasil penjualan melalui laman SIMIRAH 2 yang beralamatkan di http://www.simirah2.kemenperin.go.id/.

Selanjutnya, ikuti langkah-langkah berikut:

  1. Klik menu "Module" dan pilih "Penjualan".
  2. Pilih DO dari distributor yang akan digunakan untuk penjualan, isi data tanggal penjualan, jumlah, harga satuan, dan lokasi penjualan.
  3. Cantumkan NIK pembeli bagi yang melakukan pembelian tidak menggunakan aplikasi PeduliLindungi.
  4. Klik "Submit".

Informasi selengkapnya terkait penjualan minyak goreng curah dengan aplikasi PeduliLindungi atau NIK, bisa dilihat di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Tren
Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Tren
Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal 'Muncak' di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal "Muncak" di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Tren
Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Tren
Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Tren
Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tren
Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com