Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panduan Penyelenggaraan Shalat Idul Adha dan Penyembelihan Hewan Kurban dari Kemenag

Kompas.com - 26/06/2022, 09:05 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementerian Agama mengeluarkan panduan penyelenggaraan shalat Idul Adha dan pelaksanaan kurban tahun 2022.

Panduan tersebut terbit dalam Surat Edaran Nomor SE.10 Tahun 2022 tentang Panduan Penyelenggaraan Shalat Hari Raya Idul Adha dan Pelaksanaan Kurban Tahun 1443 H/2022 Masehi.

“Ini panduan bagi masyarakat dalam menyelenggarakan Shalat Hari Raya Idul Adha dengan memperhatikan protokol kesehatan dan melaksanakan ibadah kurban dengan memperhatikan kesehatan hewan kurban sebagai upaya menjaga kesehatan masyarakat,” ujar Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil dikutip dari laman Kemenag.

Berikut ini panduan shalat Idul Adha dan pelaksanaan kurban sebagaimana edaran Kemenag. Dalam panduan tersebut, terdapat ketentuan umum dan khusus yang disampaikan oleh Kemenag.

Baca juga: 7 Makanan Khas Idul Adha dari Berbagai Negara

1. Ketentuan umum

Ketentuan umum yang pertama yakni umat Islam menyelenggarakan shalat Idul Adha dan pelaksanaan kurban sesuai syariat Islam.

Terkait pelaksanaan peribadatan, penyelenggara diimbau memperhatikan status level wilayah masing-masing dan menerapkan protokol kesehatan.

Pengurus dan pengelola masjid atau mushala juga harus menunjuk petugas untuk memastikan sosialisasi dan penerapan protokol kesehatan.

Selanjutnya, para penceramah diharap berperan memperkuat nilai-nilai keimanan, ketakwaan, persatuan, kerukunan, dan kebangsaan.

Selain itu masyarakat diimbau untuk mengumandangkan takbir saat malam hari raya Idul Adha dan hari tasyrik di masjid/mushala atau di rumah masing-masing.

Menag juga mengingatkan bahwa aturan penggunaan pengeras suara mengacu Surat Edaran Menteri Agama Nomor SE.05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid/Mushala.

Adapun shalat bisa dilaksanakan di masjid atau lapangan terbuka dengan memperhatikan protokol kesehatan.

Baca juga: BRIN Prediksi Potensi Penetapan Idul Adha 2022 Berbeda, Bagaimana dengan Kemenag?

2. Ketentuan khusus

Sementara untuk panduan khusus, Menag menyampaikan bahwa menyembelih hewan kurban saat hari raya Idul Adha adalah sunnah muakkadah.

Sehingga menurut Menag, umat Islam tak perlu memaksakan diri berkurban pada masa wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Ia menyampaikan apabila umat Islam ingin membeli hewan kurban maka sebaiknya memperhatikan kondisi hewan yang ada. Apakah hewan tersebut sehat, tidak cacat sesuai kriteria yang seharusnya, serta harus menjaga agar hewan tetap sehat hingga hari penyembelihan.

Menag mengatakan umat Islam yang berniat berkurban di daerah wabah atau tertular PMK agar melakukan penyembelihan di rumah potong hewan (RPH) atau menitipkan pembelian, penyembelihan, dan pendistribusian hewan kurban kepada Badan Amil Zakat, Lembaga Amil Zakat, atau lembaga lain yang memenuhi syarat.

Baca juga: Cara Memilih Hewan Kurban yang Tepat

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com