Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Omicron BA.4 dan BA.5 Terkonfirmasi di Indonesia, Berbahayakah?

Kompas.com - 13/06/2022, 06:00 WIB
Taufieq Renaldi Arfiansyah,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah telah mengonfirmasi subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5 telah masuk di Indonesia.

Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 masuk ke Indonesia pada akhir Mei dan baru terdeteksi pada Kamis (9/6/2022).

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan jika sebanyak 4 kasus Covid-19 dari penularan subvarian tersebut ditemukan di Bali.

Menkes Budi Gunadi Sadikin mengimbau masyarakat agar tidak panik, tetapi tetap mewaspadai perkembangan subvarian tersebut.

"Tidak usah panik karena pasti masuk ke kita (BA.4 dan BA.5). Di Singapura sudah masuk, tapi kita tetap pertama (vaksinasi) booster itu harus, kedua di ruangan padat masker pakai," kata Budi dikutip dari Kompas.com, Jumat (10/6/2022).

Baca juga: Gejala Covid Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang Terdekteksi di Bali

Penyebab lonjakan kasus Covid-19 di dunia

Budi mengatakan jika subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 telah menyebabkan kenaikan kasus Covid-19 di berbagai wilayah di dunia.

"Ini yang membuat kenaikan kasus Covid-19 di Eropa dan beberapa kenaikan di Asia dan Amerika," ujarnya.

Sementara itu, Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengungkapkan, terdapat 6.903 sekuen BA.4 yang sudah dilaporkan melalui GISAID dari 58 negara.

Dengan 5 negara sekuen BA.4 terbanyak yakni Afrika Selatan, Amerika Serikat, Britania Raya, Denmark, dan Israel.

Untuk sekuen BA.5 terdapat sebanyak 8.678 sekuens yang telah dilaporkan melalui GISAID dari 63 negara.

"5 negara dengan laporan sekuens terbanyak yaitu Amerika Serikat, Portugis, Jerman, Britania Raya, dan Afrika Selatan," kata Syahri dikutip dari laman Kemenkes, Jumat (10/6/2022).

Baca juga: Ahli Sebut Kemungkinan Kasus Covid-19 di Jakarta Naik karena Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5

Tanggapan epidemiolog

Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 lambat laun akan masuk ke Indonesia.

"Jadi itulah pandemi seperti itu, itulah wabah seperti itu, dengan artian bahwa kita enggak mungkin menutup diri mencegah masuknya satu apa dengan mengandalkan menutup pintu masuk, dengan mengandalkan blokade," ungkapnya kepada Kompas.com, (10/6/2022).

Dalam sejarah wabah termasuk pandemi Covid-19, yang dapat melindungi satu negara dari potensi lonjakan subvarian baru hanya dengan melalui penguatan sistem kesehatan.

Penguatan sistem kesehatan nasional dapat meredam dengan cara kemampuan deteksi surveilans.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com