Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warganet Nilai Kemampuan SAR Nasional Lebih Baik, Mengapa Indonesia Tak Kirim Tim SAR ke Swiss?

Kompas.com - 02/06/2022, 14:55 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memasuki hari ketujuh, pencarian putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil masih belum menunjukkan hasil.

Dikutip dari Kompas.com, Kamis (2/6/2022), KBRI Bern dalam keterangan tertulisnya mengatakan bahwa pencarian Emmeril Kahn Mumtadz (Eril) kini diintensifkan dengan metode patroli darat, perahu dan drone.

Adapun fokus pencarian saat ini ada di seputar area Marzili hingga pintu air Engehalde.

Terkait proses pencarian Eril yang tak kunjung menemukan ujung ini, sejumlah warganet di media sosial menanyakan mengapa Indonesia tidak mengirimkan saja Tim SAR Nasional ke Swiss?

Banyak warganet menilai kemampuan Tim SAR Indonesia cukup baik dan berpengalaman dalam mencari korban tenggelam.

"Tim SAR Indonesia lebih baik daripada tim SAR swiss," tulis akun @pfukutomi.

“Pemrintah swis harus belajar sama tim SAR Indonesia klo prlu dipanggil mmbntu mencarinya. tim SAR kita sdah brpengalaman menangani kasus orang ilang disungai yg panjangnya 1. 143km dri pd sungai AARE cm panjangnya 288km,” ujar akun @BNurbia dalam unggahan Twitternya.

“Kok gw kurang yakin sma team rescue dari swiss, sya kira udah saatnya pihak KBRI melobi pemerintah swiss utk bisa mengirimkan team rescue dri Indonesia Basarnas @SAR_NASIONAL
atau pihak TNI AL @_TNIAL_ karna rescue Indonesia lebih pengalaman dan meyakinkan dalam misi ini. Eril,” ujar akun @okay_setiawan.

Lantas mengapa Indonesia tidak mengirim Tim SAR untuk membantu pencarian Eril?

Baca juga: Pencarian Eril Masih Dilakukan, Ridwan Kamil dan Atalia Saling Menguatkan

Tanggapan Basarnas

Terkait hal tersebut, Kompas.com menghubungi Direktur Kesiapsiagaan dan Latihan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Agus Haryono, S.S., M.B.A.

Saat dihubungi, Agus menjelaskan bahwa terkait pengiriman Tim SAR harus dilakukan sesuai prosedur.

“Sesuai prosedur SAR internasional (INSARAG), pengiriman tim SAR ke negara asing harus atas permintaan negara yang bersangkutan atau harus seizin dari pemerintah/otoritas SAR setempat,” ujar Agus ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (2/6/2022).

Ia mengatakan, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan Kementerian Luar Negeri dan KBRI Swiss terkait apakah Basarnas diperlukan bantuannya ataukah tidak.

Meski demikian Agus menjelaskan bahwa dari KBRI Swiss sudah menyampaikan bahwa untuk saat ini, pencarian Eril diserahkan kepada Pemerintah Swiss.

“Kita prinsipnya siap kalo diperintahkan tapi perlu harus sesuai prosedur,” ujar Agus.

Baca juga: Mengenal Sungai Aare di Swiss, Lokasi Hilangnya Anak Sulung Ridwan Kamil Saat Berenang

Tentang hilangnya Eril di Sungai Swiss

Eril hilang di Sungai Aare Swiss ketika dirinya tengah berenang pada 26 Mei 2022 pagi waktu setempat.

Adapun Eril berenang bersama adik dan kawannya di sungai terpanjang di Swiss tersebut.

Sayangnya saat akan naik ke permukaan, arus sungai cukup deras sehingga kemudian Eril terseret arus.

Usai kejadian tersebut, Ridwan Kamil yang saat itu tengah berada di Inggris langsung terbang menuju Swiss untuk bertemu keluarganya di sana.

Guna mencari keberadaan putranya, Ridwan Kamil mengajukan perpanjangan cuti yang kemudian dikabulkan oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

"Dengan adanya insiden putra beliau, Eril, yang masih hilang ya, kita tentunya turut prihatin dan namanya orangtua, namanya juga anak ya, kita memberi kesempatan pada beliau untuk mengikuti pencarian, monitor langsung," kata Mendagri dikutip dari Kompas.com ,31 Mei 2022.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bisakah Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan Cair Sebelum Pensiun?

Bisakah Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan Cair Sebelum Pensiun?

Tren
Ini Nasib Barang yang Tertahan Bea Cukai tapi Tidak Diambil Pemiliknya

Ini Nasib Barang yang Tertahan Bea Cukai tapi Tidak Diambil Pemiliknya

Tren
Panggung Kampanye Capres di Meksiko Roboh, 9 Orang Meninggal dan Puluhan Luka-luka

Panggung Kampanye Capres di Meksiko Roboh, 9 Orang Meninggal dan Puluhan Luka-luka

Tren
Matahari Tepat di Atas Kabah 27 Mei, Ini Cara Meluruskan Kiblat Masjid

Matahari Tepat di Atas Kabah 27 Mei, Ini Cara Meluruskan Kiblat Masjid

Tren
Kisah Pilu Simpanse yang Berduka, Gendong Sang Bayi yang Mati Selama Berbulan-bulan

Kisah Pilu Simpanse yang Berduka, Gendong Sang Bayi yang Mati Selama Berbulan-bulan

Tren
Bobot dan Nilai Minimum Tes Online 2 Rekrutmen BUMN 2024, Ada Tes Bahasa Inggris

Bobot dan Nilai Minimum Tes Online 2 Rekrutmen BUMN 2024, Ada Tes Bahasa Inggris

Tren
6 Artis yang Masuk Bursa Pilkada 2024, Ada Ahmad Dhani dan Raffi Ahmad

6 Artis yang Masuk Bursa Pilkada 2024, Ada Ahmad Dhani dan Raffi Ahmad

Tren
7 Dokumen Syarat Pendaftaran CPNS 2024 yang Wajib Disiapkan

7 Dokumen Syarat Pendaftaran CPNS 2024 yang Wajib Disiapkan

Tren
Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Tren
Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Tren
Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Tren
Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Tren
BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

Tren
8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com