Selanjutnya, penting juga untuk memperhatikan apakah luar ruangan yang dimaksud benar-benar terbuka.
Pasalnya, jika masih setengah tertutup seperti halte, udara masih cenderung statis atau tidak berubah.
"Ketika sirkulasi udara itu menjadi buruk, di situlah masker menjadi penting. Karena risiko virus ada dan tetap bertahan di situ (di udara yang statis) menjadi besar," jelas Dicky.
Baca juga: Ramai soal Pejabat NTT Bernyanyi dan Berjoget Tanpa Masker, Ini Kata Epidemiolog
Risiko virus di udara yang tak berganti inilah yang menurutnya sama seperti risiko penularan di dalam ruangan.
"Itu sebabnya kita tidak bisa mengatakan luar ruangan otomatis aman. Pesan pentingnya, masker ini tetap menjadi tanggung jawab individu ya, upayakan," kata dia.
Lebih lanjut, ia mengimbau masyarakat untuk tetap melawan pandemi Covid-19 dengan strategi dan alat yang optimal.
"Gunakan strategi dan alat yang paling optimal, seperti masker. Masker ini paling mudah dan murah," pungkasnya.
Baca juga: Muncul Hepatitis Akut Misterius yang Menular Lewat Saluran Pernapasan, Pakai Masker Tetap Perlu?