Dilansir dari Kompas.com, Jumat (13/5/2022), Terra Luna sempat berada pada masa kejayaan atau memiliki harga tinggi yakni 119 dollar AS atau sekitar Rp 1,7 juta per keping koin.
Kejadian itu terjadi pada periode April 2022, di mana sejak 2022 koin Terra Luna masih terbilang stabil dna ramai.
Sementara itu, penyebab harga Terra Luna yang anjlok begitu cepat karena perubahan dinamika pasar uang kripto.
Ini juga didukung lantaran lesunya harga stablecoin Terra USD (UST), yang berkaitan erat dengan Terra Luna.
Pada Jumat (13/5/2022) siang pukul 13.10 WIB, harga UST berada di level 0,113679 dollar AS, atau setara Rp 1.665.
Hal ini terjadi setelah jumlah UST yang dikelola platform Decentralized Finance (DeFi), Anchor, amblas dari 14 miliar dollar AS ke 8 miliar dollar AS.
Akibatnya, investor kemungkinan banyak yang menukar stablecoin UST ke token Luna, seperti skenario di atas. Ini membuat ketersedian token Luna membludak, sehingga harganya ikut anjlok.
Seharusnya secara algoritma, ketika harga UST jatuh seperti saat ini, penstabilan harga bisa dilakukan dengan cara menghancurkan ketersedian UST yang berlimpah. Konsekuensinya, ketersediaan Luna juga otomatis ikut bertambah banyak.
Semakin banyak ketersediaan aset kripto, ini dapat membuat harga semakin rendah.
Baca juga: Harga Anjlok, Terraform Labs Tunda Penjualan Terra Luna Coin