Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Kecelakaan Odong-odong Menelan 2 Korban di Boyolali, Ini Kronologinya

Kompas.com - 12/05/2022, 12:35 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video yang menampilkan kondisi kereta kelinci atau mobil odong-odong yang sudah terbalik di area perkebunan, viral di media sosial.

Dalam video itu, terlihat penumpang yang terdiri dari orang dewasa dan anak-anak sudah berada di pinggir jalan setelah diselamatkan warga.

Tangisan anak-anak juga terdengar dalam video itu.

Unggahan selengkapnya dapat dilihat di sini: Viral video odong-odong kecelakaan di Boyolali.

Penjelasan Polres Boyolali

Kanit Laka Satlantas Polres Boyolali, Ipda Budi Purnomo membenarkan peristiwa dalam video yang beredar.

"Benar, itu kejadian kemarin siang, Rabu tanggal 11 Mei 2022 Jam 10.20 WIB," kata Ipda Budi saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (12/5/2022).

Baca juga: Video Viral Serbuan Belalang Kembara di Sumba, Begini Penjelasan Ahli

Menurutnya, lokasi kejadian berada di Desa Sempu, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Ia menuturkan, odong-odong tersebut merupakan truk box yang telah dimodifikasi.

Kejadian bermula ketika odong-odong yang mengangkut 22 orang berjalan dari arah utara menuju Sempu.

Setibanya di lokasi, odong-odong mengalami kerusakan mesin dan didorong sebagian penumpang. Setelah mesin menyala, odong-odong justru melaju tak terkendali.

"Diduga pengemudi tidak dapat menguasai kendaraannya, sehingga oleng ke kanan dan terguling di perkebunan sebelah kanan jalan," jelas dia.

Akibatnya, dua orang penumpang bernama Ida Kumala Sari (30) dan Tama (4) meninggal dunia. Keduanya mengalami luka patah tulang belakang dan tulang leher.

Baca juga: Viral Video Sekelompok Orang yang Dijanjikan ke Malaysia Diduga Dibuang, Ini Penjelasan Kemenaker

Ipd Budi mengatakan, sopir odong-odong berpotensi menjadi tersangka dalam kasus ini.

"Tapi kami masih melakukan penyelidikan dan meminta keterangan para saksi. Kalau berkasnya sudah lengkap, baru bisa ditetapkan (tersangka)," ujarnya.

Ia mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak menggunakan odong-odong sebagai angkutan yang beroperasi di jalan raya.

Sebab, odong-odong seharusnya hanya berada di tempat wisata dan sudah mendapat izin, baik dari pengelola wisata maupun dinas pariwisata setempat.

"Namanya kereta kelinci ya seharusnya di tempat wisata dengan kerja sama. Kalau di jalan raya bisa berbahaya dan tidak ada asuransinya kalau terjadi apa-apa," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Tren
Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal 'Muncak' di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal "Muncak" di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Tren
Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Tren
Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Tren
Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tren
Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

Tren
Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Tren
Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Tren
Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Tren
4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com