Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaat Puasa bagi Kesehatan Mental, Apa Saja?

Kompas.com - 20/04/2022, 20:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

Teori tersebut menunjukkan bahwa evaluasi diri dibentuk dengan membandingkan diri kita dengan orang lain. Ketika membandingkan diri dengan orang lain, manusia cenderung akan membuat perbandingan “ke atas” atau “ke bawah”.

“Perbandingan ke atas berfokus pada orang-orang yang, misalnya, lebih cerdas, lebih menarik, dan lebih kaya sehingga dapat membuat kita merasa tidak mampu,” imbuh Justin.

Membandingkan diri dengan cara seperti itu mengakibatkan seseorang mudah merasa depresi.

Sebaliknya, membandingkan diri dengan mereka yang kurang beruntung (perbandingan ke bawah) dapat membuat seseorang menjadi lebih bersyukur.

“Rasa syukur ini seringkali mengarah pada perilaku pro-sosial, misalnya, memberi amal yang bertujuan untuk meringankan penderitaan orang lain,” kata Justin.

Studi yang diterbitkan oleh Jurnal Neuroscience Cerebral Cortex mengidentifikasi hubungan antara perasaan syukur dan dopamin neurokimia yang dikenal sebagai "hormon kesenangan".

Baca juga: Penyintas Covid-19 Rawan Terkena Gangguan Kesehatan Mental, Begini Pencegahannya

2. Mengurangi stres

Psikiater sekaligus Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Penyakit Jiwa FKKMK UGM dr Ronny Tri Wirasto, Sp.KJ mengatakan, puasa berpengaruh dalam mengurangi perasaan stres.

Seseorang yang sedang berpuasa cenderung memiliki jadwal makan yang teratur sehingga mempengaruhi pola pikir yang ikut menjadi teratur.

Beberapa penelitian menunjukkan penurunan konsumsi makanan, seperti karbohidrat, lemak, dan lain-lain dalam jumlah tertentu dapat meningkatkan kemampuan berpikir.

“Yang mengelola emosi adalah kemampuan berpikir,” ujarnya, dikutip dari laman resmi UGM.

Apabila seseorang memiliki kemampuan berpikir yang baik, maka emosinya akan lebih terkontrol dan stres menjadi berkurang,

Baca juga: 8 Rutinitas Pagi untuk Meningkatkan Kesehatan Mental

3. Meningkatkan kemampuan memori

Dilansir dari Web MD, puasa selama bulan Ramadhan dapat melatih fungsi mental, terutama dalam meningkatkan kemampuan berpikir.

Pasalnya, saat berpuasa energi yang biasanya digunakan untuk mencerna makanan akan digunakan oleh otak.

Di  hari pertama, efek ini tidak bisa alnsgung dirasakan. Sebaliknya, efek ini akan mulai terasa setelah seseorang melakukan puasa dalam kurun waktu tertentu.

Ketika seseorang berpuasa, otak akan mendapat akses aliran darah yang lebih bersih sehingga menghasilkan pikiran yang lebih jernih, memori yang lebih baik, dan mengingkatkan ketajaman indera seseorang.

Memutuskan untuk berpuasa sama halnya melatih kekuatan mental dan kemampuan untuk menolak kepuasan yang bersifat jangka pendek. Hal ini sesuai dengan makna kata puasa yang berasal dari bahasa Arab, artinya menahan diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Catat, Ini 5 Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Catat, Ini 5 Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

Tren
Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com