Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spesifikasi Radar CM-200/Shikra Milik Arhanud TNI AD, Bisa Memancar hingga 250 Kilometer

Kompas.com - 09/04/2022, 13:04 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Korps Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) TNI Angkatan Darat memiliki alat utama sistem senjata (alutsista) canggih radar Control Master (CM) 200/Shikra.

Saat ini, dengan adanya perkembangan ancaman dan tuntutan tugas pokok Arhanud, diperlukan alutsista yang memiliki teknologi canggih.

Hal itu dilakukan melalui pola modernisasi Angkatan Darat dengan tetap memperhatikan kekuatan dasar yang dibutuhkan (esential forces).

Saat ini, Arhanud mengoperasikan beberapa jenis radar canggih, salah satunya seperti yang telah disebutkan di awal, yakni radar CM 200/Shikra.

Baca juga: Perbandingan Spesifikasi Jet Tempur Sukhoi Su-27 dan Su-30

Lantas, seperti apa spesifikasi radar CM 200/Shikra?

Spesifikasi radar CM 200/Shikra

Dilansir dari Buletin Satiti Bhakti Cakti edisi 64 Tahun 2019 Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Darat, radar CM 200/Shikra merupakan radar generasi terbaru yang dimiliki satuan Arhanud.

Radar CM 200/Shikra dikenal juga dengan radar System for Hybrid Interceptor Knowledge of Recognized Air (Shikra).

Kedatangan radar CM 200/Shikra sebagai radar pendukung dari sistem senjata Rudal Starstreak dimulai pada November 2017 dengan masuknya satu Baterai Rudal Starstreak di Denarhanud-004 Dumai.

Radar CM 200/Shikra merupakan kombinasi dari peran tactical radar dan air defence coordination.

Baca juga: Perbandingan Spesifikasi Jet Tempur F-15EX dan Dassault Rafale, Canggih Mana?

Radar CM 200/Shikra terdiri dari komponen berkemampuan tinggi dan tiga dimensi (3D), serta modul Control View C2 yang ditempatkan pada wujud kontainer di truk.

Radar CM 200/Shikra menggunakan teknologi terkini multi beam 3D radar, sementara control view C2 berperan melakukan segala proses identifikasi dan analisis secara real time.

Selain itu, memberi informasi akurat tentang posisi target yang dibutuhkan oleh unit peluncur rudal di lapangan. Radar ini terdiri dari dua bagian besar, yaitu Radar Shikra dan Engagement Control System (ECS).

Radar Shikra dan ECS yang dilengkapi dengan sistem penjejakan Infra Red (IR) berfungsi sebagai radar yang mampu mendeteksi sasaran lawan atau kawan dan mendistribusikan data sasaran ke satuan tembak.

Baca juga: Spesifikasi Rudal Mistral yang Dimiliki Korps Arhanud TNI AD, Mampu Tangkal Berbagai Ancaman Udara

Menangkap sasaran udara secara maksimal

Dalam mengidentifikasi sasaran, radar CM 200/Shikra dilengkapi dengan pemantau Primary Surveillance Radar (PSR) dan Secondary Surveillance Radar (SSR) untuk menangkap sasaran udara secara maksimal dengan sistem Identification Friend or Foe (IFF).

ECS pada radar Shikra berfungsi untuk membantu komandan satuan taktis Arhanud dalam rangka penyelenggaraan manajemen pertahanan udara dan pusat kendali sistem senjata secara keseluruhan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Blunder Kemendikbud Ristek Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Dinilai Melukai Rakyat

Blunder Kemendikbud Ristek Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Dinilai Melukai Rakyat

Tren
Kisah Godzilla, Monyet Thailand yang Mati akibat Makan 'Junk Food'

Kisah Godzilla, Monyet Thailand yang Mati akibat Makan "Junk Food"

Tren
Link Download Logo dan Tema Hari Kebangkitan Nasional 2024

Link Download Logo dan Tema Hari Kebangkitan Nasional 2024

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 61 Orang Meninggal, Potensi Bencana Susulan Masih Ada

UPDATE Banjir Sumbar: 61 Orang Meninggal, Potensi Bencana Susulan Masih Ada

Tren
7 Sarapan Sehat untuk Usia 50 Tahun, Diyakini Bikin Panjang Umur

7 Sarapan Sehat untuk Usia 50 Tahun, Diyakini Bikin Panjang Umur

Tren
5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

Tren
Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Tren
Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Selama Sebulan?

Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Selama Sebulan?

Tren
3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Tren
Pesona Air Terjun

Pesona Air Terjun

Tren
Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Tren
Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com