Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Kejahatan Jalanan Masih Remaja, Apa Motifnya? Ini Kata Psikolog

Kompas.com - 07/04/2022, 08:00 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Belum sadar prinsip moral

Dalam kasus klitih dengan pelaku yang masih di bawah umur atau remaja, Aditya menyampaikan bahwa mereka yang berperan sebagai klitih belum menyadari soal prinsip moralitas.

"Moralitas menunjukkan apa yang benar dan salah cara berperilaku. Misalnya, bahwa seseorang harus adil dan tidak adil kepada orang lain," ujar dia.

Prinsip-prinsip moral menunjukkan apa yang merupakan cara yang “baik”, “berbudi luhur”, “adil”, “benar”, atau “etis” bagi manusia untuk berperilaku.

Menurut dia, pedoman moral (“jangan menyakiti”) dapat mendorong individu untuk menunjukkan perilaku seperti menunjukkan empati, keadilan, atau altruisme terhadap orang lain.

Aturan moral dan sanksi bagi mereka yang melanggarnya digunakan oleh individu yang hidup bersama dalam komunitas sosial.

"Misalnya, untuk membuat mereka menahan diri dari perilaku egois dan untuk mencegah mereka berbohong, menipu, menyakiti, atau mencuri dari orang lain," imbuhnya.

Aditya menegaskan, berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pelaku kejahatan 'klitih' tidak memiliki prinsip-prinsip moral dari cara mereka menyakiti atau melukai orang lain yang mereka jumpai di jalan.

Baca juga: Mengenal Klitih Yogyakarta: Sejarah, Perkembangan, dan Sasarannya

Cara mencegah klitih

Di samping itu, Aditya menyampaikan bahwa remaja yang terlibat dalam klitih biasanya akan mencari musuh secara acak atau akan melukai pengendara motor lain dengan berbagai benda tajam lainnya, seperti pisau, celurit, golok dan benda lainnya.

Namun, ada empat tindakan preventif atau pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi fenomena Klitih dalam ruang pendidikan keluarga:

1. Orangtua harus memberikan kasih sayang dan perhatian kepada remaja.

2. Orangtua harus mengetahui kegiatan remaja di luar rumah. Dengan mengetahui kegiatan diluar rumah orang tua bisa melakukan kontrol secara berkala kepada remaja.

3. Orangtua perlu memiliki komunikasi yang baik dengan pihak sekolah.

4. Memberikan tugas dan tanggung jawab kepada remaja dengan kegiatan yang bermanfaat. Memberikan tanggung jawab melalui kegiatan yang sesuai dengan minat akan membuat remaja lupa dengan kegiatan yang bermanfaat.

Baca juga: Klitih di Yogya Tewaskan Anak Anggota DPRD Kebumen, Apa Itu Klitih?

(Sumber: Kompas.com/Taufieq Renaldi Arfiansyah | Editor: Sari Hardiyanto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com