Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona 5 April 2022: Jakarta Catat Kasus Harian Terbanyak | China Lockdown Shanghai

Kompas.com - 05/04/2022, 11:00 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi virus corona belum usai. Sejumlah negara masih berjuang untuk memberantas virus yang menyerang saluran pernapasan ini.

Berdasarkan data real time Worldometers pada Selasa (5/4/2022) pagi, total kasus virus corona secara global, yakni:

  • Total kasus positif: 492.265.587
  • Total pasien sembuh: 427.422.409
  • Total korban meninggal: 6.178.087. 

Baca juga: Tes Covid-19 Massal 26 Juta Orang di Shanghai, China Kerahkan Ribuan Personel Militer

Kasus harian di Jakarta paling tinggi

Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 pada Senin (4/4/2022) sore, pemerntah melaporkan sebanyak 82.915 spesimen dari 78.819 orang diperiksa terkait Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Hasilnya, terjadi penambahan kasus harian infeksi Covid-19 di Indonesia sebanyak 1.661 kasus.

Jumlah tes yang dilakukan kemarin meningkat dibandingkan pada Minggu (3/4/2022) yakni 52.297 orang yang diperiksa Covid-19.

Dari angka tersebut, Indonesia mengalami tren kasus harian menurun dibandingkan dengan kasus harian pada Minggu (3/4/2022) yakni 1.933 kasus dalam 24 jam.

Namun, di tengah tren kasus harian menurun, jumlah laporan kasus baru paling banyak terjadi di Jakarta dengan 488 kasus positif.

Angka ini melebihi kasus baru corona di Jawa Barat yakni 282 kasus.

Berikut update kasus harian dari Satgas Penaganan Covid-19 per Senin (4/4/2022) malam:

  • Kasus penambahan infeksi harian: 1.661.
  • Korban meninggal: 61
  • Pasien sembuh: 7.355

Dengan penambahan angka tersebut, total kasus Covid-19 yang tercatat sebagai berikut:

  • Total pasien positif: 6.021.642
  • Total korban meninggal: 155.349
  • Total pasien sembuh: 5.776.058
  • Total kasus aktif: 90.235. 

Baca juga: China Temukan Subvarian Baru Covid-19 Saat Kasus Harian Melebihi 13.000

 

China lockdown Shanghai

Dikutip dari Reuters, Senin (4/4/2022) malam, pihak berwenang di China menyampaikan bahwa wilayah Shanghai akan tetap dikarantina sampai 26 juta penduduknya dites Covid-19.

Kota ini memulai karantina dua tahap pada 28 Maret 2022, awalnya di distrik timur Shanghai, dan kemudian diperluas untuk mencakup seluruh kota.

Akibatnya, pembatasan besar-besaran ini mengganggu aktivitas keseharian, termasuk operasi bisnis di pusat keuangan China.

Kondisi Shanghai dinilai mengkhawatirkan saat beberapa rumah sakit, gimnasium, blok apartemen, dan tempat-tempat lain menjadi tempat karantina terpusat.

Bahkan, Shanghai New International Expo Center juga menjadi tempat karantina yang dapat menampung 15.000 pasien dengan kapasitas penuh.

"Kota akan terus menerapkan manajemen segel dan kontrol dan secara ketat menerapkan 'tinggal di rumah', kecuali untuk perawatan medis," ujar pemerintah kota di akun resmi WeChat-nya.

Guna menanggapi hal itu, pemerintah China mengirim 2.000 personel medis dari seluruh angkatan darat, angkatan laut, dan pasukan pendukung logistik gabungan ke Shanghai.

Disusul juga dengan pengiriman 38.000 petugas kesehatan ke Shanghai untuk membantu melakukan tes Covid-19 bagi penduduk Shanghai.

Baca juga: China Temukan Subvarian Baru Covid-19 Saat Kasus Harian Melebihi 13.000

Swedia rekomendasi vaksin dosis 4

Dikutip dari Washington Post, Selasa (5/4/2022), Pemerintah Swedia merekomendasikan dosis vaksin Covid-19 keempat kepada orang berusia 65 tahun ke atas, dan mereka yang tinggal di panti jompo atau mendapatkan perawatan di rumah.

Rekomendasi tersebut juga mencakup suntikan keempat untuk mereka yang berusia antara 18-64 tahun dengan defisiensi imun sedang hingga parah.

“Tujuannya sama seperti sebelumnya untuk mencegah penyakit serius dan kematian akibat Covid-19,” ujar Kepala Badan Kesehatan Swedia, Karin Tegmark Wisell.

Ia menambahkan, penyuntikan booster kedua didukung untuk diberikan pada kelompok usia lain karena infeksi virus corona yang semakin merebak di Swedia.

“Untuk orang berusia 65 tahun ke atas, sekarang sudah empat bulan sejak dosis vaksin sebelumnya, dan efek perlindungan vaksin berkurang seiring waktu,” lanjut Wisell

Untuk sebagian besar pandemi, Swedia menonjol di antara negara-negara Eropa karena responsnya yang relatif "lepas tangan".

Tindakan lepas tangan ini seperti tidak pernah mengarantina atau menutup bisnis, sebagian besar mengandalkan tanggung jawab individu untuk mengendalikan infeksi.

Baca juga: Syarat Mudik, Menkes: Sudah Vaksin 2 Kali, Tetap Wajib Tes Antigen

 

Rusia

Dikutip dari Ahram, Senin (4/4/2022), Perdana Menteri Mikhail Mishutin memutuskan akan mencabut pembatasan Covid-19 pada penerbangan ke 52 negara mulai Sabtu (9/4/2022).

Pembatasan akan dicabut terhadap penerbangan ke sejumlah negara Arab, termasuk Aljazair, Bahrain, Yordania, Irak, Kuwait, Lebanon, Maroko, Oman, Arab Saudi, Suriah, dan Tunisia.

Kemudian, Argentina, Afghanistan, Bosnia dan Herzegovina, Botswana, Brasil, Venezuela, Vietnam, Hong Kong, Zimbabwe, Israel, India, Indonesia, Kenya, Cina, Korea Utara, Kosta Rika, Lesotho, Mauritius, dan Madagaskar.

Selanjutnya, Malaysia, Maladewa, Mozambik, Moldova, Mongolia, Myanmar, Namibia, Pakistan, Peru, Seychelles, Serbia, Thailand, Tanzania, Turki, Uruguay, Fiji, Filipina, Sri Lanka, Ethiopia, Afrika Selatan, dan Jamaika.

Sebelumnya, Rusia telah memberlakukan pembatasan perjalanan sejak pecahnya pandemi virus corona pada awal 2020.

Sementara, Moskow baru-baru ini menutup bandaranya untuk maskapai Uni Eropa dan penerbangan dari sembilan negara lain sebagai tanggapan atas sanksi yang dikenakan pada sektor penerbangannya sebagai akibat dari serangannya ke Ukraina.

Itulah update kasus harian virus corona di Indonesia, India, Swedia, dan Rusia pada Selasa (5/4/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com