Misalnya, sabun mandi, parfum, bedak talek, pembalut dan panty liners, tisu basah, cairan pembersih vagina, dan kebiasaan terlalu sering mencukur.
Baca juga: Memutihkan Area Vagina? Begini Caranya
PCOS adalah kondisi kesehatan wanita yang ditandai dengan menstruasi tidak teratur dan peningkatan kista di bagian ovarium atau indung telur.
Penderita PCOS memproduksi hormon androgen atau “hormon pria” lebih banyak. Tingginya kadar hormon ini berakibat pada perubahan kadar insulin yang bisa memengaruhi pigmentasi kulit.
Namun, perubahan warna vagina pada penderita PCOS berbeda dengan yang terjadi karena pubertas atau penuaan.
Vagina hitam bisa juga pertanda terkena kanker vulva. Namun, kasus ini sangat jarang terjadi.
Kulit gelap pada penderita kanker vulva biasanya berupa bercak tidak beraturan yang mengalami perubahan bentuk serta warna seiring dengan bertambahnya usia.
Selain warna vagina yang berubah, penyakit ini juga memiliki gejala lain seperti benjolan di area vagina, serta rasa kebas dan gatal pada area vulva vagina.
Baca juga: Mengapa Berat Badan Cenderung Naik ketika Menstruasi? Ini Jawabannya
Penggelapan warna bibir vagina akibat non-penyakit pun, sebaiknya tetap berkonsultasi dengan dokter untuk mencari penanganan yang tepat.
Sebab, vagina adalah area sensitif yang tidak boleh sembarang dioles dengan bahan-bahan tertentu.
Satu hal mudah yang bisa diupayakan yakni mencegah warna vagina menjadi lebih menghitam. Yaitu dengan cara tidak membuatnya iritasi, seperti memakai celana longgar dan tidak terlalu sering mencukur rambut di area kewanitaan.
Kebersihan area vagina juga harus selalu diperhatikan terutama saat masa haid, yakni dengan mengganti pembalut setiap buang air kecil maupun besar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.