Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Dokter soal Bisakah Konsumsi Vitamin A Mengurangi Mata Minus?

Kompas.com - 23/03/2022, 08:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mata minus dapat diderita oleh siapa saja dari segala umur.

Kendati demikian, anak-anak dan orang dewasa lebih sering mengalami gejala rabun jauh.

Mata minus atau rabun jauh (miopi) merupakan gangguan penglihatan yang menyebabkan benda jauh terlihat kabur.

Sebaliknya, penderita mata minus ini justru bisa melihat benda dekat dengan baik.

Di kalangan masyarakat, penyebab rabun jauh ini sering dikaitkan dengan kurangnya asupan vitamin A.

Baca juga: Benarkah Air Mata Baik untuk Kulit dan Bisa Menghilangkan Jerawat?

Lantas, benarkah mengonsumsi vitamin A dapat mengurangi mata minus?

Direktur RSU PKU Muhammadiyah Prambanan dr Dien Kalbu Ady mengatakan, mata minus disebabkan cahaya difokuskan di depan retina.

Seharusnya, cahaya tersebut difokuskan tepat di retina sebagaimana penglihatan normal.

“Mata minus terjadi karena permukaan bola mata yang memanjang atau melengkung sehingga cahaya difokuskan di depan retina,” jelasnya kepada Kompas.com, Jumat (18/3/2022).

Baca juga: Benarkah Perempuan dengan Mata Minus Tidak Boleh Melahirkan Normal?

Faktor penyebab mata minus

Cara mengurangi mata minusInaPlavans Cara mengurangi mata minus

Ada banyak faktor yang menjadi penyebab atau dapat meningkatkan risiko mata minus.

Di antaranya yakni faktor keturunan, kebiasaan membaca terlalu dekat, serta penggunaan smartphone, komputer, atau laptop yang terlalu lama.

Adapun kekurangan vitamin A dan D juga bisa menjadi salah satu faktor yang meningkatkan risiko mata minus.

Baca juga: Sering Menatap Layar Laptop, Ini 6 Cara Menjaga Kesehatan Mata

Sebuah penelitian mengatakan bahwa seseorang yang mengalami kekurangan vitamin A dan D berisiko mengalami mata minus.

Kendati demikian, Dien menegaskan, hingga saat ini belum ditemukan obat atau suplemen untuk mengobati mata minus, termasuk obat atau suplemen yang mengandung vitamin A.

“Sampai saat ini dinyatakan bahwa belum ada obat atau suplemen tertentu untuk mengobati mata minus,” ujar Dien.

Baca juga: Simak, Ini 8 Cara untuk Mencegah Kelelahan pada Mata

Gejala mata minus

iDesign, teknologi terbaru untuk operasi lasik yang memiliki tingkat akurasi lebih tinggi untuk membuat profil mata. Lasik merupakan tindakan operasi untuk menyembuhkan mata minus atau rabun jauh maupun silinder.DIAN MAHARANI iDesign, teknologi terbaru untuk operasi lasik yang memiliki tingkat akurasi lebih tinggi untuk membuat profil mata. Lasik merupakan tindakan operasi untuk menyembuhkan mata minus atau rabun jauh maupun silinder.

Mengonsumsi vitamin A ini bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mata, bukan untuk mengurangi mata minus.

Adapun beberapa cara yang bisa dillakukan untuk menyembuhkan mata minus adalah melakukan operasi sinar laser (lasik), implan lensa buatan, atau tetes mata atropin.

Selain kesulitan melihat benda-benda jauh, beberapa gejala mata minus juga sering muncul, baik disadari maupun tidak disadari oleh penderita.

Baca juga: Ramai soal Donor Kornea Mata, Bagaimana Syarat dan Prosedurnya?

 

Berikut gejala mata minus sebagaimana disampaikan oleh Dien:

  • Mata lelah.
  • Sakit kepala.
  • Sering mengedipkan mata.
  • Sering memicingkan mata saat melihat benda-benda jauh.
  • Sering mengucek mata.
  • Terlihat tidak menyadari keberadaan obyek yang jauh. 

Baca juga: Viral Twit Kristen Gray, Daya Tarik Bali, dan Perbedaan Kurs Mata Uang...

Pencegahan mata minus

Benarkah perempuan dengan mata minus tidak boleh melahirkan normal atau Pervaginam. screenshoot Benarkah perempuan dengan mata minus tidak boleh melahirkan normal atau Pervaginam.

Mata minus merupakan gangguan mata yang tidak bisa dicegah secara sepenuhnya.

Kendati demikian, Anda bisa melakukan beberapa langkah sederhana untuk menjaga kesehatan mata agar terhindar dari gangguan mata minus.

Berikut beberapa cara untuk menjaga kesehatan mata:

  1. Gunakan kacamata hitam saat bepergian di siang hari untuk melindungi mata dari sinar matahari.
  2. Lakukan pemeriksaan kesehatan mata secara rutin.
  3. Gunakan kacamata atau lensa kontak dengan ukuran tepat.
  4. Berhenti merokok.
  5. Istirahatkan mata secara berkala saat melihat smartphone, komputer, atau laptop.
  6. Perbanyak konsumsi buah-buahan dan sayuran, khususnya yang mengandung vitamin A dan vitamin D.
  7. Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin jika memiliki penyakit kronis, terutama diabetes dan darah tinggi.
  8. Jaga jarak dalam membaca minimal 30 sentimeter.

Adapun bagi penderita gejala mata minus, sebaiknya segera memeriksakan kondisi mata Anda ke dokter mata.

Baca juga: Kenapa Mata Hewan Menyala Saat Malam Hari?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Waktu yang Tepat untuk Berjemur Di Bawah Sinar Matahari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Manfaat Mengonsumsi Karbohidrat Setelah Olahraga

Manfaat Mengonsumsi Karbohidrat Setelah Olahraga

Tren
17 Aturan Aneh yang Ada di Korea Utara, Melanggar Bisa Dihukum Mati

17 Aturan Aneh yang Ada di Korea Utara, Melanggar Bisa Dihukum Mati

Tren
UKT Tahun Ini Batal Naik, Bagaimana Mahasiswa yang Telanjur Bayar?

UKT Tahun Ini Batal Naik, Bagaimana Mahasiswa yang Telanjur Bayar?

Tren
Parade 6 Planet Berbaris Sejajar 3-4 Juni 2024, Bisakah Dilihat dari Indonesia?

Parade 6 Planet Berbaris Sejajar 3-4 Juni 2024, Bisakah Dilihat dari Indonesia?

Tren
Gaji Ke-13 Cair Juni 2024, Ini Besaran dan Kelompok Penerimanya

Gaji Ke-13 Cair Juni 2024, Ini Besaran dan Kelompok Penerimanya

Tren
Potret Rwanda, Dulu Hadapi Genosida Terparah, Kini Berubah Jadi Negara Terbersih di Dunia

Potret Rwanda, Dulu Hadapi Genosida Terparah, Kini Berubah Jadi Negara Terbersih di Dunia

Tren
Gaji Karyawan Dipotong 3 Persen Dana Tapera, Berlaku Mulai Kapan?

Gaji Karyawan Dipotong 3 Persen Dana Tapera, Berlaku Mulai Kapan?

Tren
Nomophobia dan Urgensi Detoks Dunia Digital

Nomophobia dan Urgensi Detoks Dunia Digital

Tren
Rincian Biaya Kuliah Universitas Mercu Buana 2024/2025

Rincian Biaya Kuliah Universitas Mercu Buana 2024/2025

Tren
Kisruh soal Penangkapan Pegi dan Penghapusan DPO Pembunuhan Vina, Kompolnas Akan Minta Klarifikasi Polda Jabar

Kisruh soal Penangkapan Pegi dan Penghapusan DPO Pembunuhan Vina, Kompolnas Akan Minta Klarifikasi Polda Jabar

Tren
Idul Adha 2024 Tanggal Berapa? Ini Menurut Muhammadiyah dan Pemerintah

Idul Adha 2024 Tanggal Berapa? Ini Menurut Muhammadiyah dan Pemerintah

Tren
Berapa Lama Durasi Jalan Kaki untuk Mengecilkan Perut Buncit?

Berapa Lama Durasi Jalan Kaki untuk Mengecilkan Perut Buncit?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 28-29 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 28-29 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Tanda Kolesterol Tinggi yang Kerap Diabaikan | Bantah Bunuh Vina, Pegi Tetap Diancam Hukuman Mati

[POPULER TREN] Tanda Kolesterol Tinggi yang Kerap Diabaikan | Bantah Bunuh Vina, Pegi Tetap Diancam Hukuman Mati

Tren
Matahari Tepat di Atas Kabah, Saatnya Cek Arah Kiblat

Matahari Tepat di Atas Kabah, Saatnya Cek Arah Kiblat

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com