Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar Video Kucing Diadu dengan Ular, Ini Penjelasan Aktivis Rumah Singgah Kucing

Kompas.com - 11/03/2022, 18:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Ia pun mengaku, kasus adu anak kucing dan ular ini sudah ditangani oleh pihak Polsek Cengkareng.

“Tapi mengingat itu tadi, dia masih sekolah dan memang harus diedukasi lebih lagi,” katanya.

Adapun kondisi anak kucing yang diadu saat ini sudah aman dan dirawat oleh Bimbim.

“Sudah (diamankan). Kita kemarin ke klinik dulu terus setelah dinyatakan kondisinya hanya stres, terus sudah pemberian obat dan vitamin, sudah dibawa pulang. Dan itu saya rawat,” kata Bimbim.

Baca juga: Viral, Video Truk Dilalap Api di Serang, Begini Kronologinya

Kucing bukan makanan reptil

Terkait dengan perbuatan yang dilakukan pelaku, dikhawatirkan juga akan merambat ke tren menyodorkan kucing kepada reptil.

Hal tersebut lantaran akhir-akhir ini marak kucing yang dijadikan makanan reptil peliharaan.

Terkait hal tersebut, Bimbim menjelaskan, pihaknya juga menangani masalah pemberian kucing sebagai makanan.

Namun sayangnya, pelaku tidak pernah bisa tertangkap lantaran menggunakan akun palsu.

“Sudah kita laporkan atau naikan ke sosial media, akunnya ilang, tutup akun atau apalah. Pelaku-pelaku inilah selalu menggunakan fake akun atau sosial media palsu gitu,” terangnya.

Ditegaskan oleh Bimbim, kucing bukan merupakan makanan ular peliharaan. Berbeda saat di alam liar, ular memakan kucing merupakan hukum alam yang tidak bisa dicegah.

“Tapi kalau peliharaan, itu tidak boleh. Peliharaan tidak dibenarkan memberi makan ular karena itu bukan makanan dia,” tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Resmi Dilantik, Berikut Profil dan Kekayaan PM Singapura Lawrence Wong

Resmi Dilantik, Berikut Profil dan Kekayaan PM Singapura Lawrence Wong

Tren
Raja Charles III Kehilangan Indra Perasa akibat Efek Samping Pengobatan Kanker

Raja Charles III Kehilangan Indra Perasa akibat Efek Samping Pengobatan Kanker

Tren
Cara Menyosialisasikan Anak Kucing agar Mengenali Lingkungan dengan Baik

Cara Menyosialisasikan Anak Kucing agar Mengenali Lingkungan dengan Baik

Tren
Ban 'Botak' Diukir Ulang Bisa Hemat Pengeluaran, Amankah Digunakan?

Ban "Botak" Diukir Ulang Bisa Hemat Pengeluaran, Amankah Digunakan?

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: Korban Meninggal Capai 67 Orang, 20 Warga Masih Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: Korban Meninggal Capai 67 Orang, 20 Warga Masih Hilang

Tren
Kemenkes Pastikan Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Ini Caranya

Kemenkes Pastikan Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Ini Caranya

Tren
Gletser Terakhir di Papua Diperkirakan Akan Hilang Sebelum 2026

Gletser Terakhir di Papua Diperkirakan Akan Hilang Sebelum 2026

Tren
Link, Cara, dan Syarat Daftar IPDN 2024, Lulus Bisa Jadi PNS Kemendagri

Link, Cara, dan Syarat Daftar IPDN 2024, Lulus Bisa Jadi PNS Kemendagri

Tren
Sudah Bayar Tunggakan Iuran, Apakah BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Sudah Bayar Tunggakan Iuran, Apakah BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
6 Dokumen yang Harus Dipersiapkan untuk Mendaftar Sekolah Kedinasan, Apa Saja?

6 Dokumen yang Harus Dipersiapkan untuk Mendaftar Sekolah Kedinasan, Apa Saja?

Tren
Tips Latihan Beban untuk Pemula agar Terhindar dari Cedera

Tips Latihan Beban untuk Pemula agar Terhindar dari Cedera

Tren
6 Olahraga yang Ampuh Menurunkan Kolesterol Tinggi, Apa Saja?

6 Olahraga yang Ampuh Menurunkan Kolesterol Tinggi, Apa Saja?

Tren
PKS Disebut 'Dipaksa' Berada di Luar Pemerintahan, Ini Alasannya

PKS Disebut "Dipaksa" Berada di Luar Pemerintahan, Ini Alasannya

Tren
Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Hitam Selama Sebulan

Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Hitam Selama Sebulan

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 16-17 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 16-17 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com