Sejak ditetapkan Siaga, dua bulan setelahnya yakni pada 4 Januari 2021, Gunung Merapi dinyatakan memasuki masa erupsi efusif dengan aktivitas berupa pertumbuhan kubah lava, guguran, dan awan panas guguran.
Eko menyebut, Gunung Merapi saat ini memiliki 2 kubah lava, yaitu kubah lava barat daya dan kubah lava tengah kawah.
Baca juga: Pertama Kali dalam Sejarah, Merapi Punya 2 Kubah Lava, Apa Itu?
Menurut pengamatan udara pada 20 Februari 2022, volume kubah lava barat daya terhitung sebesar 1.578.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 3.228.000 meter kubik.
Adapun menurut Eko, aktivitas erupsi saat ini terhitung masih tinggi dengan guguran yang terjadi rata-rata sebanyak 140 kali per hari. Sementara untuk aktivitas vulkanik internal juga masih tinggi.
Hal tersebut ditunjukkan oleh data seismisitas dan deformasi. Di mana seismisitas internal (VTB dan MP) terjadi lebih dari 5 kali/hari, sedangkan laju deformasi EDM RB1 sebesar 3,5 mm/hari.
Baca juga: Lava Pijar Mulai Terlihat, Kenapa Status Gunung Merapi Masih Siaga?