Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Resimen Azov, Kelompok Milisi Ukraina yang Diperangi Rusia

Kompas.com - 05/03/2022, 18:00 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

Pada 2010, Biletsky mengatakan bahwa tujuan nasional Ukraina adalah untuk "memimpin ras kulit putih dunia dalam perang salib terakhir melawan Untermenschen (ras inferior) yang dipimpin Semit".

Biletsky terpilih menjadi anggota parlemen pada 2014.

Dia meninggalkan Azov karena pejabat terpilih tidak boleh berada di militer atau kepolisian. Dia tetap menjadi anggota parlemen hingga 2019.

Pria berusia 42 tahun itu dijuluki Bely Vozd atau Penguasa Putih oleh para pendukungnya.

Dia mendirikan partai sayap kanan Korps Nasional pada Oktober 2016, yang basis intinya adalah veteran Azov.

Baca juga: Sosok Ramzan Kadyrov, Pemimpin Chechnya yang Bantu Rusia Serang Ukraina

Siapa yang mendanai resimen Azov?

Resimen Azov menerima dukungan dari Menteri Dalam Negeri Ukraina pada 2014, karena pemerintah telah mengakui bahwa militernya sendiri terlalu lemah untuk melawan separatis pro-Rusia dan mengandalkan pasukan paramiliter sukarelawan.

Resimen Azov didanai secara pribadi oleh oligarki, yang paling terkenal adalah Igor Kolomoisky, seorang miliarder raja energi dan gubernur wilayah Dnipropetrovsk saat itu.

Selain Azov, Kolomoisky mendanai batalyon sukarelawan lainnya seperti unit Dnipro 1 dan Dnipro 2, Aidar, serta Donbass.

Resimen Azov menerima dana awal dan bantuan dari oligarki lain seperti Serhiy Taruta, gubernur miliarder wilayah Donetsk.

Baca juga: Rusia Larang Penerbangan dari 36 Negara, Apakah Indonesia Termasuk?

Dugaan ideologi neo-Nazi pada resimen Azov

Pada 2015, Andriy Diachenko, juru bicara resimen Azov saat itu mengatakan bahwa 10 hingga 20 persen rekrutan Azov diduga adalah Nazi.

Unit tersebut telah menyangkal bahwa mereka menganut ideologi Nazi secara keseluruhan, tetapi simbol Nazi seperti swastika dan SS regalia tersebar luas di seragam dan tubuh anggota resimen Azov.

Misalnya, seragam itu membawa simbol Wolfsangel neo-Nazi, yang menyerupai swastika hitam dengan latar belakang kuning.

Namun, resimen Azov mengatakan bahwa itu hanyalah campuran dari huruf "N" dan "I" yang mewakili "gagasan nasional".

Baca juga: Hukum Perang Berdasarkan International Humanitarian Law, Sipil Tak Boleh Diserang

Anggota individu telah mengaku sebagai neo-Nazi, dan ultra-nasionalisme sayap kanan garis keras menyebar di antara anggotanya.

Pada Januari 2018, Azov meluncurkan unit patroli jalanan yang disebut National Druzhyna untuk "memulihkan" ketertiban di Ibu Kota, Kiev.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com