Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Foto Perempuan Bermata Coklat dan Biru, Ini Penjelasan Dokter

Kompas.com - 03/03/2022, 10:00 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Waardenburg Syndrome

Sementara itu, dokter spesialis mata dari Departemen Ilmu Kesehatan Mata, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dan RSCM Kirana, Dr dr Gitalisa Andayani Sp.M(K) mengatakan bahwa kondisi kekurangan pigmen yang menyebabkan sepasang mata memiliki warna yang berbeda dinamakan Waardenburg Syndrome.

"Kalau kondisi di foto itu dinamakan Waardenburg Syndrome, kelainan genetik yang langka, sifatnya autosom dominan," ujar Gitalisa saat dihubungi Kompas.com, Selasa (1/3/2022).

"Jadi, di tiap generasi ada yang menunjukkan tanda-tanda klinisnya," lanjut dia.

Gita menambahkan, tanda klinis yang dimaksud yakni pada iris mata umumnya berwarna biru atau kebiruan.

Namun, pada kasus tertentu pada satu mata bisa campuran seperti berwarna biru dan coklat.

Adapun dalam satu keluarga yang mengalami Waardenburg bisa bervariasi warna yang dihasilkan.

"Untuk ibunya sebelah biru, sebelah coklat. Anaknya bisa biru keduanya, sama seperti foto di medsos. Gradasi biru juga bervariasi, karena tidak ada yang identik betul," sambungnya.

Selain itu, Gita mengatakan, pada seseorang dengan Waardenburg Syndrome yang secara klinis terbagi beberapa tipe, terkadang disertai kelainan kulit dan gangguan pendengaran.

Di Indonesia, ada beberapa suku yang ditemukan juga mengalami Waardenburg Syndrome misalnya seperti Suku Buton.

Baca juga: Penjelasan JNE soal Viral Video Paket iPhone XR Tinggal Dusnya Saja

Penyebab Waardenburg Syndrome

Lantaran memiliki kondisi yang unik, Gita mengatakan bahwa penyebab terjadinya Waardenburg Syndrome karena mutasi gen.

"Umumnya mutasi gen yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan sel melanin (melanosit) ya. Ada beberapa jenis gen ya," ujar Gitalisa.

Mengutip dari Healthline, (5/6/2017), penyebab Waardenburg Syndrome bergantung pada jenis gen mana yang bermutasi.

Misalnya, tipe 1 dan 3 dipicu oleh mutasi gen PAX 3 pada pita kromosom 2q35.

Mutasi gen ini yang bertanggung jawab memengaruhi melanosit. Kemudian, melanosit memengaruhi warna rambut, kulit, dan mata seseorang.

Disebutkan, Waardenburg juga berpengaruh pada fungsi telinga bagian dalam penderitanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com