Hanya saja, ada perbedaan respons yang dilakukan baik oleh masyarakat maupun pemerintah dalam menghadapi Covid-19. Salah satunya melalui pemberian vaksinasi.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Kasus Pertama Virus SARS Terdeteksi di China
Meskipun cakupan vaksinasi terus dilakukan, Dicky mengingatkan bahwa virus Corona varian Omicron bukan merupakan varian terakhir.
Bahkan gelombang 3 juga tidak semana-mata menjadi gelombang terakhir dengan adanya percepatan program vaksinasi.
Kendati demikian, percepatan vaksinasi ini diprediksi bisa meminimalisir dampak gejala yang dirasakan pasien Covid-19 dan sebaran kasus yang terjadi.
“Artinya landscape imunitas itulah yang membuat potensi perburukan dari varian baru maupun gelombang baru berikutnya itu menjadi semakin kecil, tapi bukan berarti tidak menjadi serius,” ujarnya.
Pasalnya, daerah-daerah di Indonesia yang memiliki cakupan vaksinasi rendah dan deteksi kasusnya buruk, bisa berpotensi menjadi wilayah dengan angka kasus dan kematian Covid-19 tetap.
“Inilah yang akan membuat perbedaan ke depan ketika pandemi ini dicabut WHO,” ujar Dicky.
Menurut Dicky, nantinya Indonesia akan terbagi menjadi 3 skenario berdasarkan cakupan kasus Covid-19 pasca WHO mencabut status pandemi.
Pertama, wilayah yang mengalami status endemi. Sebaran kasus Covid-19 di wilayah tersebut tetap terjadi dengan angka yang cenderung kecil dalam kurun waktu yang cukup lama. Sementara angka reproduksi di bawah satu atau maksimal satu.
Kedua, wilayah yang berstatus epidemi. Wilayah dengan status epidemi ini bisa terjadi pada daerah-daerah yang cakupan vaksinasinya masih buruk.
“Daerah-daerah yang cakupan vaksinasinya buruk bisa menjadi gelombang, mengalami outbreak atau kejadian luar biasanya dari Covid-19,” terang Dicky.
Ketiga, wilayah yang berstatus sporadis atau terkendali. Wilayah dengan status ini ditandai dengan tidak adanya catatan kasus Covid-19 selama berbulan-bulan atau bahkan satu tahun.
Sebagai bentuk pengendalian kasus, Dicky tetap mengimbau masyarakat untuk menerapkan aturan protokol kesehatan.
Selain itu, pemerintah juga sebaiknya mengambil tindakan mitigasi guna mengurangi dampak varian baru yang ditimbulkan.
“Vaksinasi itu tidak menjadi andalan. Harus ada perilaku yang lebih akomodatif dan adaptif merespons situasi hidup dengan Covid-19 ini,” ujar Dicky.
“Sekali lagi ini bukan pandemi terakhir sehingga kita harus belajar dari situasi pandemi Covid-19 ini untuk meningkatkan ketahanan kesehatan global, nasional, hingga lokal,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.