Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Serangan Umum 1 Maret 1949

Kompas.com - 01/03/2022, 06:00 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

Detik-detik Serangan Umum 1 Maret 1949

Serangan Umum 1 Maret 1949 dimulai sekitar pukul 06.00 WIB saat sirine keras dibunyikan di segala penjuru. Pertempuran itu berlangsung di jantung ibu kota.

Dalam penyerangan itu, Letkol Soeharto sebagai Komandan Brigade 10/Wehrkreise III langsung memimpin pasukan ke sektor barat sampai ke batas Malioboro.

Sementara itu, sektor timur dipimpin oleh Venjte Sumual. Sektor selatan dan timur dipimpin Mayor Sardjono. Sektor utara oleh Mayor Kusno.

Kemudian, wilayah kota dipimpin oleh Letnan Amir Murtono dan Letnan Masduki.

Selama enam jam, Tentara Nasional Indonesia bersama rakyat berhasil menguasai Ibu Kota Yogyakarta.

Pertempuran memuncak pada pukul 11.00 WIB, ketika bala bantuan musuh datang dari arah Magelang yang terdiri dari pasukan kavaleri NICA dan komando Gajah Merah.

Tepat pukul 12.00 WIB, pasukan mundur ke front masing-masing setelah selama enam jam menguasai Yogyakarta, dan menuju Tanjung tirto serta Maguwo pada keesokan harinya.

Baca juga: Sejumlah Kisah di Balik Serangan Umum 1 Maret 1949

Berita Serangan Umum 1 Maret 1949 tersiar ke luar negeri

Dikutip dari Kompas.com, (1/3/2016), keberhasilan penyerbuan besar-besaran ini tersiar sampai ke luar negeri melalui Radio PC AURI.

Saat itu, pimpinan penyiaran radio pada 1949 yang berhasil mengabarkan Serangan Oemoem 1 Maret adalah Opsir Udara III Budiardjo.

Agar tidak ketahuan pasukan Belanda yang saat itu mengusai Ibu Kota Indonesia Yogyakarta, box perangkat radio diletakan di belakang rumah tepatnya di bagian dapur.

Jika siang hari perangkat radio disembunyikan dengan di "grobog" (tempat penyimpanan padi).

Ketika berita Serangan Oemoem tersiar, berita itu ditangkap dan disiarkan oleh Bidaralam, Sumbar.

Kemudian di-relay AURI Takeungon Aceh, lanjut ke Rangoon-Birma, New Delhi, India, hingga akhirnya ke Washington. Menariknya, siaran ini menjangkau ke forum PBB di New York.

Hasilnya, serangan umum 1 Maret ini sekaligus memperkuat posisi tawar Indonesia dalam perundingan di Dewan Keamanan PBB.

Selain mendapatkan pengakuan PBB, keberhasilan ini membuktikan bahwa kekuatan militer Indonesia masih ada.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com