KOMPAS.com - Teh melati termasuk salah satu varian teh yang digemari oleh banyak orang.
Di Indonesia sendiri, teh melati termasuk jenis teh tradisional atau teh tubruk yang awet dari masa ke masa.
Teh melati banyak digemari lantaran memiliki wangi bunga melati yang khas.
Dalam satu kemasan teh melati ada bunga melati kering yang ikut tercampur dalam daun dan ranting teh yang ada.
Ketika diseduh dengan air panas, bunga melati yang ada akan menguarkan aroma khasnya. Aroma ini bercampur dengan aroma teh yang wangi segar.
Nah, apakah bunga melati hanya bermanfaat menambah aroma saja? Ternyata menurut penelitian, ada banyak manfaat kesehatan dari seduhan teh melati.
Baca juga: Jangan Dikonsumsi Bersamaan, Makanan Ini Kontra dengan Kopi dan Teh
Teh melati sudah dinikmati banyak orang selama berabad-abad. Dilansir dari Web MD, baik teh maupun melati sama-sama sudah dibudidayakan di dataran China sejak masa Dinasti Tang (618-907).
Bahkan menurut penelitian sejarah, masyarakat kuno sudah menikmati seduhan teh melati jauh sebelum masa Dinasti Tang.
Bunga melati sendiri bisa dikombinasikan dengan banyak varian teh, mulai dari teh oolong, teh hitam maupun teh hijau.
Karena kebanyakan melati dicampurkan ke dalam teh hijau, maka manfaat kesehatan dari teh melati hampir sama dengan manfaat kesehatan teh hijau.
Berikut ini beberapa manfaat kesehatan teh melati:
Teh melati yang terbuat dari racikan teh hijau tinggi akan katekin, antioksidan yang bisa menurunkan berat badan, menstabilkan gula darah, dan menurunkan risiko penyakit jantung.
Baca juga: 6 Bahan Campuran Teh, Memperkaya Cita Rasa dan Meningkatkan Nutrisi
Teh melati yang terbuat dari teh hijau bisa melancarkan metabolisme tubuh sehingga bisa digunakan mendukung program diet.
Ketika metabolisme lancar, maka proses pembakaran lemak pun akan maksimal dan penurunan berat badan akan terjadi lebih cepat.
Katekin di dalam teh melati efektif membunuh bakteri di rongga mulut yang bisa menyebabkan kerusakan gigi.
Selain itu, aroma melati dalam teh melati juga efektif mengusir bau mulut yang menganggu.
Baca juga: Earl Grey, Teh Asal Inggris yang dari Abad ke Abad Menyehatkan Jantung
Salah satunya adalah properti kafein, yang bisa bekerja sebagai stimulan dan meningkatkan fokus.
Kafein juga bisa memacu keluarnya dopamin dan serotonin, hormon yang bisa membangun mood baik atau mood bahagia.
Polifenol istimewa yang terkandung dalam teh melati bisa bekerja melindungi tubuh, menurunkan risiko penyakit alzheimer dan parkinson.
Teh melati yang terbuat dari teh hijau tinggi EGCG, kandungan inilah yang bisa menekan risiko inflamasi dan menetralkan radikal bebas yang berbahaya, di mana keduanya adalah faktor utama pemicu alzheimer dan parkinson.
Dalam sebuah studi ditemukan juga bahwa EGCG bisa mencegah penggumpalan protein di dalam otak. Penggumpalan protein adalah faktor berikut penyebab alzheimer dan parkinson.
Itulah lima manfaat kesehatan dari teh melati. Teh melati sendiri hampir tak memiliki efek samping, sehingga aman diseduh setiap pagi atau malam.
Namun wanita hamil, sebaiknya membatasi asupan teh melati, mengingat di dalam teh terkandung kafein yang bisa merisikokan kehamilan jika dikonsumsi dalam jumlah terlampau banyak.
Baca juga: Amankah Memanaskan Ulang Teh Sisa Semalam? Ini Kata Pakar Teh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.