Katekin di dalam teh melati efektif membunuh bakteri di rongga mulut yang bisa menyebabkan kerusakan gigi.
Selain itu, aroma melati dalam teh melati juga efektif mengusir bau mulut yang menganggu.
Baca juga: Earl Grey, Teh Asal Inggris yang dari Abad ke Abad Menyehatkan Jantung
Teh melati mengandung beberapa properti atau senyawa yang bekerja memaksimalkan kerja otak.
Salah satunya adalah properti kafein, yang bisa bekerja sebagai stimulan dan meningkatkan fokus.
Kafein juga bisa memacu keluarnya dopamin dan serotonin, hormon yang bisa membangun mood baik atau mood bahagia.
Polifenol istimewa yang terkandung dalam teh melati bisa bekerja melindungi tubuh, menurunkan risiko penyakit alzheimer dan parkinson.
Teh melati yang terbuat dari teh hijau tinggi EGCG, kandungan inilah yang bisa menekan risiko inflamasi dan menetralkan radikal bebas yang berbahaya, di mana keduanya adalah faktor utama pemicu alzheimer dan parkinson.
Dalam sebuah studi ditemukan juga bahwa EGCG bisa mencegah penggumpalan protein di dalam otak. Penggumpalan protein adalah faktor berikut penyebab alzheimer dan parkinson.
Itulah lima manfaat kesehatan dari teh melati. Teh melati sendiri hampir tak memiliki efek samping, sehingga aman diseduh setiap pagi atau malam.
Namun wanita hamil, sebaiknya membatasi asupan teh melati, mengingat di dalam teh terkandung kafein yang bisa merisikokan kehamilan jika dikonsumsi dalam jumlah terlampau banyak.
Baca juga: Amankah Memanaskan Ulang Teh Sisa Semalam? Ini Kata Pakar Teh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.