Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Konflik Sampit Pecah

Kompas.com - 18/02/2022, 07:42 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

Bahkan, hingga pukul 06.00, setelah lokasi kejadian dijaga ketat aparat keamanan, masih ada warga yang bersembunyi di balik semak.

Baca juga: Dampak Konflik Sampit

Awal mula konflik Sampit

Dikutip dari Kompas.com, 30 Juli 2001, konflik ini dimulai di kota Sampit, Kalimantan Tengah yang kemudian meluas ke seluruh provinsi, termasuk ibu kota Palangka Raya.

Saat itu, para transmigran asal Madura telah membentuk 21 persen populasi Kalimantan Tengah.

Akibatnya, Kalimantan Tengah merasa tidak puas karena terus merasa disaingi oleh Madura.

Karena adanya permasalahan ekonomi ini, terjadi kerusuhan antara orang Madura dengan suku Dayak. Penyerangan ini lantas membuat 1.335 orang Madura harus mengungsi.

Konflik Sampit yang terjadi pada 2001 bukanlah konflik yang pertama kali terjadi antara suku Dayak dan Madura.

Penduduk Madura pertama kali tiba di Kalimantan Tengah tahun 1930 di bawah program transmigrasi yang dicanangkan pemerintah kolonial Belanda.

Hukum baru juga telah memungkinkan warga Madura memperoleh kontrol terhadap banyak industri komersial di provinsi tersebut, seperti perkayuan, penambangan, dan perkebunan.

Hal tersebut menimbulkan permasalahan ekonomi yang kemudian menjalar menjadi kerusuhan antarkeduanya.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Tsunami 80 Meter Terjang Ambon, Ribuan Orang Tewas

Penyelesaian

Dua hari setelah peristiwa tersebut, 300 warga Dayak mendatangi lokasi tewasnya Sandong untuk mencari sang pelaku.

Tak berhasil menemukan pelakunya, kelompok warga Dayak melampiaskan kemarahannya dengan merusak sembilan rumah, dua mobil, lima motor, dan dua tempat karaoke, milik warga Madura.

Pada akhirnya polisi menahan seorang pejabat lokal yang diduga sebagai salah satu dalang di balik serangan ini.

Orang yang ditahan tersebut diduga membayar 6 orang untuk memprovokasi kerusuhan di Sampit.

Kemudian, ribuan warga Dayak mengepung kantor polisi di Palangkaraya sembari meminta pembebasan para tahanan.

Permintaan mereka dikabulkan oleh polisi pada 28 Februari 2001, militer berhasil membubarkan massa Dayak dari jalanan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com