Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Bekasi Diterjang Banjir, Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 18/02/2022, 06:05 WIB
Taufieq Renaldi Arfiansyah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banjir melanda sejumlah titik di wilayah Kota Bekasi sejak, Kamis (17/2/2022) pagi.

Titik banjir tersebar di empat kecamatan yakni Kecamatan Jati Asih, Kecamatan Bekasi Timur, Kecamatan Bekasi Selatan, dan Kecamatan Bekasi Utara.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi menginfokan bahwa hingga Kamis (17/2/2022), banjir belum mengalami penyurutan.

Namun, cuaca setempat tampak berawan sehingga kondisi ini diharapkan mempercepat surutnya genangan.

Baca juga: Bagaimana Solusi Hentikan Banjir Jakarta?

Puluhan warga diketahui mengungsi dan sekitar 252 KK atau 1.008 jiwa yang terdampak banjir.

Berdasarkan kajian inaRISK, Kota Bekasi memiliki 13 kecamatan dengan potensi bahaya banjir dengan kateogri sedang hingga tinggi.

Warga diimbau untuk menyiapkan tas siaga bencana yang bersi obat-obatan, perlengkapan protokol kesehatan, dan air minum.

Sedangkan pihak pemerintah daerah akan menyiapkan tempat-tempat evakuasi sementara dengan penerapan prokes.

Baca juga: Banjir Jakarta, Sistem Drainase dan Pembagian Kewenangan...

Alasan terjadi banjir

Banjir di Perumahan Pondok Gede Permai, Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi perlahan mulai surut. Hanya ada sisa lumpur dan genangan yang menutupi jalan utama di perumahan tersebut. Joy Andre T Banjir di Perumahan Pondok Gede Permai, Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi perlahan mulai surut. Hanya ada sisa lumpur dan genangan yang menutupi jalan utama di perumahan tersebut.

Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Kota Bekasi Zainal Abidin menjelaskan bahwa banjir bisa terjadi karena itensitas hujan di hulu sangat tinggi.

Hulu sungai yang dimaksud adalah Kali Cileungsing di Kabupaten Bogor.

Selain itu, adanya pergeseran tangga geobag yang dibangun sementara oleh Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BWSCC)

Dan juga sedimentasi kali yang membuat Kota Bekasi tidak dapat menampung debit air dari hujan yang tinggi.

"Sedimentasi kali Bekasi cukup tinggi sehingga tidak mampu menampung debit hujan yang tinggi," kata Zainal kepada Kompas.com, Kamis (17/2/2022).

Pemkot lewat Dinas BMSDA sudah melakukan upaya dengan menurunkan tim pematusan kali, berkordinasi dengan BWSCC dan melakukan pembersihan lumpur dengan menggunakan eskavator.

Baca juga: Kisah Mereka yang Mobilnya Terseret Arus Saat Banjir Jakarta...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com