Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Tahun Meninggalnya Dokter Li Wenliang, Orang yang Pertama Memperingatkan Covid-19

Kompas.com - 07/02/2022, 12:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Warga kesal dengan sikap polisi

Dikutip dari Kompas.com, (20/3/2020), di China, kematian Li memicu tingkat kemarahan publik yang tidak biasa karena pengekangan pemerintah terhadap informasi penting di hari-hari awal kemunculan wabah virus corona.

Kepolisian China meminta maaf atas hukuman yang sempat diberikan kepada Li. Mereka juga mengakui kesalahannya. Namun, warga China menilai permintaan maaf itu sudah terlambat.

"Pergilah minta maaf di depan kuburan orang itu," ujar seorang warganet dikutip dari AFP, Kamis (19/3/2020).

Puluhan ribu orang juga mengomentari unggahan polisi di Weibo, dan mengatakan bahwa permintaan maaf polisi sudah lewat dari waktunya.

"Permintaan maaf ini sudah terlambat, Wenliang tidak bisa mendengarnya," ujar warganet lainnya.

Baca juga: Mengenang Dokter Li Wenliang, Pertama Kali Ingatkan Wabah Corona hingga Meninggal karena Terinfeksi

Polisi menjadi lebih transparan

Mengutip Kompas.com, (28/12/2020), apa yang disampaikan masyarakat dan warganet pasca-kematian Li, otoritas China menjadi lebih transparan tentang pandemi Covid-19.

Pemerintah sekarang merilis laporan harian tentang kasus Covid-19 yang dikonfirmasi atau diduga.

Pengujian telah tersedia secara luas dan keahlian profesional dokter serta ilmuwan soal Covid-19 diperlakukan dengan rasa hormat yang layak.

Meski, di China khususnya di Wuhan kasus Covid-19 sudah sampai pada titik rendah, tapi peran Li masih mendapatkan perhatian tersendiri dari publik.

Baca juga: Li Wenliang, Yingjie, dan Wudong, Tiga Dokter yang Meninggal dalam Upaya Menangani Corona...

(Sumber: Kompas.com/Aditya Jaya Iswara, Shintaloka Pradita Sicca | Editor: Inggried Dwi Wedhaswary, Aditya Jaya Iswara, Shintaloka Pradita Sicca)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com