Dikutip dari Kompas.com, (20/3/2020), di China, kematian Li memicu tingkat kemarahan publik yang tidak biasa karena pengekangan pemerintah terhadap informasi penting di hari-hari awal kemunculan wabah virus corona.
Kepolisian China meminta maaf atas hukuman yang sempat diberikan kepada Li. Mereka juga mengakui kesalahannya. Namun, warga China menilai permintaan maaf itu sudah terlambat.
"Pergilah minta maaf di depan kuburan orang itu," ujar seorang warganet dikutip dari AFP, Kamis (19/3/2020).
Puluhan ribu orang juga mengomentari unggahan polisi di Weibo, dan mengatakan bahwa permintaan maaf polisi sudah lewat dari waktunya.
"Permintaan maaf ini sudah terlambat, Wenliang tidak bisa mendengarnya," ujar warganet lainnya.
Baca juga: Mengenang Dokter Li Wenliang, Pertama Kali Ingatkan Wabah Corona hingga Meninggal karena Terinfeksi
Mengutip Kompas.com, (28/12/2020), apa yang disampaikan masyarakat dan warganet pasca-kematian Li, otoritas China menjadi lebih transparan tentang pandemi Covid-19.
Pemerintah sekarang merilis laporan harian tentang kasus Covid-19 yang dikonfirmasi atau diduga.
Pengujian telah tersedia secara luas dan keahlian profesional dokter serta ilmuwan soal Covid-19 diperlakukan dengan rasa hormat yang layak.
Meski, di China khususnya di Wuhan kasus Covid-19 sudah sampai pada titik rendah, tapi peran Li masih mendapatkan perhatian tersendiri dari publik.
Baca juga: Li Wenliang, Yingjie, dan Wudong, Tiga Dokter yang Meninggal dalam Upaya Menangani Corona...
(Sumber: Kompas.com/Aditya Jaya Iswara, Shintaloka Pradita Sicca | Editor: Inggried Dwi Wedhaswary, Aditya Jaya Iswara, Shintaloka Pradita Sicca)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.