Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Gempa Guncang Kolombia, Lebih 1.000 Orang Tewas

Kompas.com - 25/01/2022, 08:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 23 tahun lalu, tepatnya 25 Januari 1999, gempa berkekuatan 6 SR mengguncang Kolombia barat.

Gempa ini meratakan kota-kota di Kolombia barat, termasuk mengguncang bangunan sejauh ibu kota Bogota maupun lokasi yang berjarak 140 mil dari pusat gempa.

Menurut pemberitaan The Washington Post, (26/1/1999), korban tewas akibat gempa ini sekitar 1.000 jiwa.

Ratusan penduduk yang tinggal di Kota Armenia tewas.

Armenia adalah sebuah kota berpenduduk 220.000 orang, di mana seluruh lingkungan menjadi puing-puing dan dibiarkan tanpa air atau listrik.

Pasca-gempa penduduk Armenia menyayangkan bahwa bantuan datang begitu lama.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat Boeing 707 Tabrak Gunung Mont Blanc, 117 Kru dan Penumpang Tewas

Ribuan korban jiwa

Dikutip dari AP News, (26/1/1999), Wakil Kepala Pemadam Kebakaran Armenia Kapten Ciro Antonio Guiza mengatakan, petugas penyelamat sangat sedikit, sehingga banyak mayat tergeletak di jalan-jalan tanpa bisa dikumpulkan.

Pejabat pertahanan sipil menyebut, angka korban awal adalah 550 tewas dan 2.700 terluka.

Namun, petugas penyelamat mengatakan, angka ini hanya sebagian perhitungan dari keseluruhan korban.

"Ada lebih dari 1.000 orang tewas, mungkin lebih dari 2.000 di Armenia saja,'' ujar Guiza

Ia menambahkan, ada ratusan mayat terperangkap di gedung-gedung yang runtuh.

"Di satu gedung apartemen 10 lantai saja, diperkirakan 60 orang tewas tertimpa reruntuhan," lanjut dia.

Guiza menyampaikan, setidaknya 60 persen kota hancur. Dampak gempa paling parah ada di distrik selatan yang umumnya dihuni oleh warga miskin.

Sekitar 340 mayat dikumpulkan di kamar mayat darurat. Apa yang terjadi di Armenia saat itu sangat memprihatinkan.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gempa Bumi di Shaanxi China Tewaskan 830.000 Orang

Bantuan datang

Warga bersorak di jalan-jalan pusat kota saat Palang Merah menyelamatkan tiga orang yang terperangkap semalaman di puing-puing bangunan empat lantai yang hancur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Efek Samping Minum Kopi Susu Saat Perut Kosong di Pagi Hari

5 Efek Samping Minum Kopi Susu Saat Perut Kosong di Pagi Hari

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 24-25 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 24-25 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pencairan Jaminan Pensiun Sebelum Waktunya | Prakiraan Cuaca BMKG 24-25 Mei

[POPULER TREN] Pencairan Jaminan Pensiun Sebelum Waktunya | Prakiraan Cuaca BMKG 24-25 Mei

Tren
Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com