Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Twit Viral soal Perilaku Orang Suka Bohong, Ini Penjelasan Psikolog

Kompas.com - 29/12/2021, 13:24 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

Misalnya, seseorang meyakini bahwa dirinya adalah Tuhan atau bahwa pacarnya adalah Thor (salah satu tokoh superhero fantasi) yang tidak masuk di akal dan tidak sesuai dengan realita.

Menurut Vero, kedua hal ini baik halusinasi maupun delusi merupakan jenis gangguan psikotik yang tentunya akan berdampak pada kegagalan dalam fungsi pengambilan keputusan sehari-hari baik dalam bersikap maupun berperilaku yang didasarkan pada pemikiran yang tidak sesuai dengan realitanya.

"Untuk itu orang yang mengalami gangguan demikian pertama-tama perlu memeriksakan diri ke Psikiater untuk mendapatkan bantuan penanganan secara medis," ujar Vero.

"Atau bisa juga ke psikolog untuk mendapatkan bantuan penanganan terapi psikologi," lanjut dia.

Baca juga: Ramai soal Protes Duduk Berjarak tapi Berdiri Berdempetan di KRL, Begini Kata KAI Commuter

Halusinasi maupun delusi bukan mengada-ada

Di samping itu, Vero menyampaikan, apabila orang yang memang diagnosanya mengalami gangguan psikotik itu orang tersebut tidak mengada-ada.

Melainkan hal itu adalah apa yang dia rasakan atau alami. "Bukannya dia mengada-ngada tapi memang itu yang dia rasakan atau alami," kata Vero.

Hal ini berbeda kasus dengan perilaku orang yang suka berbohong atau mengada-ada.

Vero menambahkan, orang yang berbohong atau mengada-ada bukan termasuk orang yang mengalami gangguan psikotik.

Perilaku ini sebaiknya diperhatikan dan orang sekitarnya harus bersikap hati-hati kepada orang tersebut.

"Harus hati-hati dan cermat jangan sampai juga langsung menghakimi," ujar Vero.

Dia mengatakan, jika seseorang itu ternyata berbohong, motifnya bisa bermacam-macam seperti untuk dianggap keren, diakui kehebatannya, dan lainnya.

"Berbohong belum tentu gangguan kepribadian, banyak hal yang harus diperiksa lebih lanjut," kata dia.

Adapun dalam ilmu psikologi, kasus berbohong ini umumnya ada serangkaian tes yang perlu diberikan dan metode wawancara maupun observasi tertentu pada pasien.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Banjir Mahakam Ulu Kaltim Terparah dalam Sejarah, BMKG Ungkap Penyebabnya

Banjir Mahakam Ulu Kaltim Terparah dalam Sejarah, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
8 Situasi yang Bisa Membuat Kucing Peliharaan Anda Kesal

8 Situasi yang Bisa Membuat Kucing Peliharaan Anda Kesal

Tren
Ilmuwan Temukan Virus Tertua di Dunia, Berusia 50.000 Tahun yang Berasal dari Manusia Purba

Ilmuwan Temukan Virus Tertua di Dunia, Berusia 50.000 Tahun yang Berasal dari Manusia Purba

Tren
Sosok Dian Andriani Ratna Dewi, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama di TNI AD

Sosok Dian Andriani Ratna Dewi, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama di TNI AD

Tren
Erick Thohir Bertemu KNVB untuk Jalin Kerja Sama, Ini Poin-poin yang Direncanakan

Erick Thohir Bertemu KNVB untuk Jalin Kerja Sama, Ini Poin-poin yang Direncanakan

Tren
Mengenal 'Kidult', Dewasa Muda di Zona Nyaman Masa Kecil

Mengenal "Kidult", Dewasa Muda di Zona Nyaman Masa Kecil

Tren
Revisi UU MK dan Catatan Panjang Pembentukan Undang-Undang 'Kejar Tayang' Era Jokowi

Revisi UU MK dan Catatan Panjang Pembentukan Undang-Undang "Kejar Tayang" Era Jokowi

Tren
Bangsa yang Menua dan Kompleksitas Generasi Muda

Bangsa yang Menua dan Kompleksitas Generasi Muda

Tren
Duet Minions Berakhir Usai Kevin Sanjaya Pensiun, Siapa Penerusnya?

Duet Minions Berakhir Usai Kevin Sanjaya Pensiun, Siapa Penerusnya?

Tren
Google Perkenalkan Produk AI Baru Bernama Project Astra, Apa Itu?

Google Perkenalkan Produk AI Baru Bernama Project Astra, Apa Itu?

Tren
9 Potensi Manfaat Edamame untuk Kesehatan, Termasuk Mengurangi Risiko Diabetes

9 Potensi Manfaat Edamame untuk Kesehatan, Termasuk Mengurangi Risiko Diabetes

Tren
Warganet Keluhkan Harga Tiket Laga Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang Mahal, PSSI: Kami Minta Maaf

Warganet Keluhkan Harga Tiket Laga Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang Mahal, PSSI: Kami Minta Maaf

Tren
Korban Banjir Bandang Sumbar Capai 67 Orang, 20 Masih Hilang, 3 Belum Teridentifikasi

Korban Banjir Bandang Sumbar Capai 67 Orang, 20 Masih Hilang, 3 Belum Teridentifikasi

Tren
5 Manfaat Minum Teh Earl Grey Setiap Hari, Mengusir Sedih dan Menurunkan Berat Badan

5 Manfaat Minum Teh Earl Grey Setiap Hari, Mengusir Sedih dan Menurunkan Berat Badan

Tren
Ramai Larangan 'Study Tour' Imbas Tragedi Bus Ciater, Menparekraf: Bukan Salah Kegiatan

Ramai Larangan "Study Tour" Imbas Tragedi Bus Ciater, Menparekraf: Bukan Salah Kegiatan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com