Lebih lanjut, pemasangan baliho politik semacam ini, dalam kuantitas yang cukup banyak, jika dilakukan di lokasi bencana, Ubed menilai justru dapat menunjukkan arti yang lain.
"Pemasangan baliho elit politik secara masif di tengah bencana juga menunjukan hasrat berkuasa yang sangat tinggi dari elit politik tersebut," kata dia.
"Tingginya hasrat berkuasa tersebut biasanya karena merasa tertantang atau kalah populer atau kalah dalam survei pra-elektoral oleh pesaing kuatnya, sehingga membutuhkan pemasangan baliho secara lebih masif," lanjutnya.
Baca juga: Mengapa KPK Kesulitan Melawan PDI-P?
Ubed mengatakan, meski respons publik yang didapat cenderung ke arah negatif, namun hal itu tidak menjadi soal.
"Dalam politik biasanya pemasangan baliho semacam itu ada target minimal, misalnya (minimal) menjadi perdebatan publik, sehingga sosoknya selalu hadir dalam pikiran publik meskipun kesan yang muncul negatif, yang penting namanya diperbincangkan," ujar dia.
"Jika itu yang terjadi, maka kita dapat mengambil kesimpulan bahwa praktik politik elit politik bangsa ini masih mengutamakan hasrat berkuasa dibanding moral politik," pungkasnnya.
Baca juga: Jadi Tersangka Kasus Korupsi, Berikut Jejak Politik dan Harta Kekayaan Alex Noerdin
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menilai wajar terkait kritikan dengan kemunculan baliho bergambar Ketua DPR RI Puan Maharani di sekitar lokasi bencana erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur.
Ia mengatakan, kritik merupakan hal yang biasa dalam demokrasi. Dan publik semestinya juga melihat bahwa PDI-P telah turun membantu korban erupsi Semeru.
"Kalau kritik, biasa, sudah sejak zaman Bung Karno dulu sudah biasa namanya presiden dikritik,kata Hasto kepada wartawan di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Selasa (22/12/2021).
Baca juga: Mengapa KPK Kesulitan Melawan PDI-P?
Ia mengeklaim, seluruh kader PDI-P setempat juga sudah turun ke lapangan jauh sebelum Puan meninjau lokasi pengungsian beberapa hari lalu.
"Yang harus dilihat bagaimana sebelum Mbak Puan turun, seluruh kader PDI Perjuangan sudah bergerak di lapangan terlebih dahulu," ujar dia.
"Dikritik itu mereka yang tidak turun ke lapangan, PDI Perjuangan turun ke lapangan, bekerja sama dengan seluruh DPC di lapangan, itu yang seharusnya diangkat," kata Hasto lagi.
Baca juga: Menakar Peluang PDI-P Calonkan Puan pada Pilpres 2024...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.