KOMPAS.com - Bayi selalu nampak lucu dan menggemaskan sekaligus nampak rapuh dan juga rentan.
Di balik tawa bayi yang lucu, ada banyak fakta unik yang menarik untuk dikulik. Di balik kerentanannya, bayi ternyata menyimpan beberapa fakta mencengangkan.
Seperti bayi yang memiliki lebih banyak tulang daripada orang dewasa, bayi yang ahli berenang secara alami, dan bayi yang tumbuh cepat layaknya rumput-rumput liar di pekarangan rumah.
Berikut ini beberapa fakta menarik dari bayi:
1. Bayi adalah perenang otodidak
Bayi adalah perenang otodidak, khususnya bayi yang belum menginjak usia 6 bulan. Jika berada di dalam air, bayi akan secara otomatis menahan napasnya dan melakukan gerakan kaki untuk mengapung.
Ketika berada di dalam air, detak jantungnya akan melambat, pembuluh darah menyempit dan mereka bisa menahan untuk tidak menghirup atau meminum air.
Mengutip Pop Science, insting berenang bayi ini akan perlahan-lahan hilang ketika mereka sudah menginjak 6 bulan.
Baca juga: Bayi Lahir Langsung Punya Gigi, Apa Penyebabnya?
2. Bayi memiliki lebih banyak tulang daripada orang dewasa
Tulang bonus yang dimiliki bayi adalah tulang rawan yang menjadi penghubung yang nantinya membentuk kerangka manusia utuh. Tulang rawan ini yang membuat pertumbuhan bayi lebih feksibel dan mencapai perkembangan maksimalnya.
Ketika beranjak dewasa, tulang-tulang tambahan ini akan menjadi satu kesatuan tulang yang akan semakin tumbuh seiring usia.
Tulang rawan akan menyatu perlahan-lahan dan mencapai penyatuan sempurna menjelang usia 16 tahun.
3. Memiliki bentuk tubuh yang sangat fleksibel
Bayi adalah fase hidup manusia yang sangat fleksibel. Karena belum memiliki tulang kerangka sempurna, bentuk atau wujud dari bayi pun bisa berubah-ubah atau terus mengalami perubahan.
Perubahan ini bisa menyangkut tubuh atau bentuk kepala. Mengingat tulang tengkorak bayi juga masih dipenuhi tulang rawan sehingga masih sangat fleksibel.
Baca juga: Tips untuk Mempercepat Kehamilan
4. Bayi tumbuh pesat seperti rumput liar
Pernah memperhatikan rumput liar yang rimbun di halaman? Rumput tumbuh pesat hanya dalam waktu singkat saja, terutama ketika musim penghujan.
Seperti itu jugalah pertumbuhan bayi. Di masa lima bulan pertamanya, berat badan bayi bisa berkembang hingga dua kali lipat berat awalnya.
Sebelum mencapai bulan keenam, bayi bahkan bertambah tinggi 1 inci setiap bulannya.
5. Indera pengecap bayi tidak sama dengan orang dewasa
Namun bayi, ternyata belum bisa mengenali rasa pahit hingga usia 2 sampai 3 bulan, dan tak bisa mengenali rasa asin hingga usia 3 sampai 4 bulan.
Kemampuan indera pengecap pada bayi ini akan terus berkembang seiring pertambahan usia mereka.
Baca juga: 6 Manfaat Cokelat untuk Ibu Hamil
6. Bayi tak membutuhkan air putih atau air mineral
Tak seperti dewasa yang butuh asupan air putih atau air mineral 8 hingga 9 gelas per hari, bayi belum membutuhkan asupan air mineral sama sekali.
Semua kebutuhan tubuh bayi akan cairan sudah terpenuhi dari ASI atau susu formula yang diminumnya.
Selain memberikan nutrisi yang dibutuhkan bayi, susu juga sudah mampu menyeimbangkan larutan elektrolit dalam tubuh bayi.
Memberikan air putih ke bayi yang belum berusia 6 bulan, justru dikhawatirkan akan mengganggu keseimbangan elektrolit yang ada.
7. Feses pertama bayi tidak berbau
Cairan atau feses pertama bayi disebut meconium, yaitu sisa buangan dari nutrisi yang didapat bayi selama masih di dalam rahim.
Meconium biasanya tidak berbau, dan akan keluar dari tubuh bayi beberapa hari setelah mereka dilahirkan.
Feses manusia berbau karena ulah bakteri yang membantu merombak makanan di dalam usus. Dan bayi meninggalkan rahim tanpa bakteri pencernaan sama sekali.
Koloni bakteri di usus bayi baru terbentuk ketika bayi melalui saluran atau jalan lahir, dan akan makin berkembang ketika bayi menerima ASI atau susu formula.
8. Bayi lahir dengan daya pandang rendah
Mata bayi belum berkembang sempurna ketika mereka baru dilahirkan di dunia. Jadi ketika menyusu, bayi hanya bisa menatap wajah ibunya. Segala latar belakang di belakang wajah ibunya, nampak samar di mata bayi.
Memfokuskan mata butuh latihan, dan bayi akan belajar setahap demi setahap seiring perkembangan usianya.
Baca juga: Apakah Kopi Aman untuk Anak-anak?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.