KOMPAS.com - Kopi mengandung kafein dalam takaran tinggi, karena itulah muncul perdebatan mengenai aman tidaknya kopi untuk konsumsi anak-anak.
Kafein sendiri adalah senyawa psikoaktif. Selain mendongkrak mood dan semangat, kafein juga menyebabkan efek diuretik ringan.
Meski masih ada perdebatan, namun jumlah anak-anak yang mengonsumsi kopi sendiri meningkat dari waktu ke waktu.
Melansir dari Medical News Today, menurut penelitian, angka prosentase anak yang mengonsumsi kopi meningkat dari ke tahun ke tahun. Tepat sepanjang tahun 2016, ada peningkatan hingga 31 persen.
Angka ini cukup meresahkan, mengingat memang ada beberapa risiko pengonsumsian kopi pada anak-anak.
Baca juga: Sejarah Kopi Pagi
Anak-anak memperoleh kafein dari banyak sumber. Mulai dari cokelat, minuman soda, hingga secangkir teh juga kopi.
Dari sejumlah sumber tersebut, yang paling tinggi takaran kafeinnya tentu saja adalah kopi.
Kafein bisa merangsang sistem saraf dan membuat otak bekerja lebih maksimal. Namun karena tubuh anak-anak masih berukuran kecil dan masih dalam fase perkembangan, pengaruh kafein ini tak begitu kentara di dalam fungsi tubuh anak-anak.
Nah karena tubuh anak masih kecil, efek samping ini akan lebih cepat terasa. Bahkan jika dikonsumsi dalam takaran berlebihan, kopi bisa menjadi racun bagi tubuh anak-anak.
Kafein sendiri bekerja meningkatkan fokus dan kewaspadaan. Ketika anak selalu butuh kopi untuk mengusir lelah dan mendongkrak semangatnya, maka Anda harus membawa anak ke dokter spesialis untuk mengetahui apa penyebab utama dari kelelahannya yang menetap lama tersebut.
Lebih lanjut, jika berbicara mengenai bahaya kopi, terdapat risiko yang sama-sama tingginya dari seduhan kopi rumahan dengan seduhan kopi ala kedai-kedai kopi.
Kopi dengan tambahan krim, gula, susu dan whipped cream, mengandung banyak lemak dan zat gula. Yang tentu saja juga tak baik jika menumpuk berlebihan pada tubuh anak-anak.
Baca juga: 8 Cara Sehat Menyeduh Kopi
Kopi tak hanya memiliki efek negatif. Kopi juga memiliki antioksidan tinggi yang dipercaya bisa melindungi tubuh dari berbagai penyakit berbahaya seperti stroke, kanker, diabetes tipe 2, dan alzheimer.
Meski belum ada penelitian yang mendukung pernyataan bahwa manfaat positif kopi ini bisa diterapkan semenjak dini, semenjak usia anak-anak.
Jadi ketika berbicara soal pengonsumsian kopi untuk anak, yang harus diterapkan adalah batas konsumsi hariannya.
Berikut ini adalah takaran kopi yang aman untuk anak berdasarkan kisaran umurnya:
Takaran di atas adalah takaran maksimum harian. Jika pengonsumsian lebih dari itu, ditakutkan akan ada efek samping kafein yang menyiksa tubuh anak-anak.
Baca juga: Mengusir Kantuk dengan Menghirup Aroma Kopi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.