Setelah bertukar informasi dengan para penemu papan Tjipeter, Williams menemukan teori yang menyebut papan tersebut mungkin berasal dari Titanic yang membawa produk Tjipetir saat tenggelam.
Ahli kelautan Curtis Ebbesmeyer menyebut, papan Tjipetir mungkin terdampar di pantai selama berabad-abad.
"Berdasarkan temuan sejauh ini, mereka jelas dimasukkan ke dalam sirkulasi hemispheric ocean. Hanya butuh waktu 25 tahun bagi flotsam untuk mengelilingi dunia, dan mereka mungkin sudah cukup lama mengelilingi dunia tiga kali," kata Ebbesmeyer.
"Mereka (plat Tjipetir) masih dalam kondisi baik setelah bertahun-tahun, yang tidak biasa. Mereka mungkin salah satu potongan besar kapar yang mungkin ditemukan orang 100 tahun dari sekarang," sambungnya.
Baca juga: Kisah di Balik Plat Tjipetir dari Sukabumi, Tersebar di Banyak Pantai di Eropa
Pada 2013, sebuah teori baru muncul terkait adanya papan Tjipetir di banyak pantai Eropa.
Disebutkan bahwa kapal Jepang bernama Miyazaki Maru yang tenggelam pada 31 Mei 1917 dalam perjalanan dari Yokohama menuju London, membawa ribuan papan gutta percha.
Kapal ini tenggelam 150 mil di sebelah barat Kepulauan Scilly setelah diserang oleh kapal selam U-88 Jerman. Peristiwa ini memakan korban delapan orang.