Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyiasati Mahalnya Minyak Goreng, Ini Cara Sehat Menyimpan Minyak Goreng Bekas

Kompas.com - 28/11/2021, 15:30 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Harga minyak goreng tengah melambung tinggi, diperkirakan tingginya harga ini akan berlangsung hingga kuartal satu di 2022.

Seperti diberitakan Kompas.com, Jumat (26/11/2021), salah satu penyebab harga minyak goreng masih tinggi karena harga internasional yang juga tengah naik tajam.

Selain itu tingginya harga juga disebabkan karena turunnya panen sawit pada semester kedua sehingga suplai CPO menjadi terbatas. Hal ini sangat mengganggu rantai distribusi industri minyak goreng.

Ketika harga minyak goreng semakin mahal, ibu-ibu rumah tangga harus berhemat sedemikian rupa dalam memakai stok minyak goreng di dalam dapurnya.

Agar minyak goreng bisa digunakan beberapa kali, ada baiknya melakukan penyimpanan minyak goreng secara baik dan benar agar karakter minyak tak berubah senyawanya alias rusak dan bisa membahayakan kesehatan tubuh.

Baca juga: 5 Penyebab Harga Minyak Goreng Masih Mahal

Cara simpan minyak goreng bekas

Ilustrasi minyak gorengSHUTTERSTOCK Ilustrasi minyak goreng
Minyak goreng sisa pengolahan sajian masih bisa digunakan dua hingga tiga kali lagi. Asal, minyak disimpan dengan cara yang benar agar tak rusak kandungan senyawanya.

Melansir dari laman Better Homes and Gardens, Berikut ini adalah cara menyimpan minyak goreng bekas yang tepat:

  • Seusai digunakan untuk menggoreng kudapan atau lauk pauk, diamkan dulu minyak hingga suhunya turun sesuai dengan suhu ruang.
  • Saring minyak agar residu makanan yang ada di dalam minyak tak mengendap dan mengotori minyak goreng.
  • Kemudian masukkan minyak goreng bekas ke wadah yang bertutup rapat. Bisa kontainer plastik atau botol yang bisa ditutup dengan kencang.
  • Letakkan botol atau wadah minyak ini di tempat yang gelap dan sejuk, tak terkena paparan sinar matahari dan tak berdekatan dengan sumber panas seperti kompor.
  • Untuk rencana pemakaian jangka panjang, Anda bisa memasukkan minyak ke lemari pendingin. Di suhu dingin, minyak goreng bekas biasanya bisa bertahan hingga sebulan lamanya.

Gunakan minyak bekas ini untuk menggoreng sajian yang sekiranya bercitarasa sama. Semisal, minyak bekas menggoreng ayam bisa digunakan untuk menggoreng lauk pauk dengan citarasa asin gurih yang sama.

Jangan menggunakan minyak bekas yang habis digunakan menggoreng ikan untuk digunakan menggoreng pisang goreng. Karena residu makanan berupa aroma, bisa mencemari sajian berikutnya.   

Baca juga: 6 Minyak Goreng Alternatif Pengganti Minyak Sawit untuk Memasak

Cara membuang minyak goreng yang sudah tak terpakai

Setelah beberapa kali proses pemanasan dan minyak goreng sudah nampak keruh dan dipenuhi residu makanan, maka sudah saatnya Anda membuang minyak bekas yang ada.

Untuk membuang minyak bekas, jangan mengucurkannya langsung ke saluran pembuangan. Karena minyak goreng bisa menyumbat pipa pembuangan.

Setelah didinginkan di dalam suhu ruang, masukkan minyak bekas ke wadah yang bertutup rapat. Bisa kaleng bekas kemasan kopi, karton bekas kemasan susu, atau plastik. Kemudian buang minyak bekas ke tempat sampah Anda. 

Atau, Anda bisa mencampurkan minyak bekas dengan limbah rumah lainnya. Seperti pasir kucing atau ampas kopi. Baru buang di tempat sampah.

Jika minyak yang Anda pakai terbuat dari minyak sayur, Anda bisa membuangnya di kotak kompos Anda. Minyak sayur akan menjadi makanan bagi cacing-cacing tanah. 

Baca juga: Tips Mengurangi Minyak di Sajian Gorengan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com