KOMPAS.com - Tjipetir, plat tua yang tersebar di banyak pantai di Eropa kembali menarik perhatian publik.
Sebuah akun di Twitter membuat utas mengenai “The Tjipetir Mystery”, dan mendapatkan antusiasme dari warganet lain.
"The Tjipetir Mystery" plat berusia 100 tahun ini jd perbincangan di Eropa karena tersebar di banyak pantai di sana. Bermula dari rasa penasaran Trancey Williams yg menemukan plat Tjipetir di pantai Cornwall, Inggris dan di beberapa pantai lain, ia mulai menelusuri asal benda ini pic.twitter.com/KN5qQbFVTV
— Mazzini (@mazzini_gsp) October 1, 2021
Hingga Minggu (3/10/2021), utas tersebut telah disukai lebih dari 8.500 ribu kali dan dicuitkan kembali sebanyak 2.000 kali.
Lantas, bagaimana sejarah Tjipetir ini?
Baca juga: Sejarah Penemuan Roda, Alat Tembikar yang Lahir dari Zaman Neolitikum
Dituliskan The Washington Post, 2 Desember 2014, Tracey Wiliams menemukan benda aneh yang mengubah hidupnya.
Saat itu musim panas 2012, Wiliams berjalan-jalan di sepanjang pantai di dekat rumahnya di Inggris selatan, dan melihat sebuah papan seukuran telenan bertuliskan kata “Tjipetir".
“Saya pikir mungkin itu adalah tanda jalan atau mungkin sebuah kotak. Kata itu tampak seperti dipahat di papan,” ujar Wiliams.
Pada akhirnya, dibawanya papan tersebut dan diletakkan di halaman belakang rumahnya.
Minggu-minggu berlalu, kemudian dia melihat satu lagi papan yang sama, dengan tekstur seperti karet yang sama dan bertuliskan Tjipetir.
Kemudian, Wiliams mencari tahu di Google dan hanya menemukan penyebutan beberapa perkebunan Indonesia dengan nama yang sama.
Penemuan plat ini akan memicu pencarian di seluruh benua selama bertahun-tahun untuk menemukan asal-usul benda tersebut terapung yang terdampar di pantai-pantai di Eropa Barat.
Sebuah pencarian yang pada akhirnya memunculkan kisah kapal selam Jerman, penaklukan Perang Dunia I dan Titanic.
Baca juga: Apa Itu Evergrande? Kasusnya Berpotensi Picu Krisis Ekonomi Global..
Butuh waktu bertahun-tahun untuk mengungkap misteri ini, dan petunjuk pertama datang dari penemuan foto hitam-putih.
Foto tersebut dipotret di Provinsi Jawa Barat, Indonesia pada awal 1900-an, yang menunjukkan tumpukan papan yang dipanggang di bawah sinar matahari di samping seorang anak laki-laki.
Perkebunan tersebut bernama Tjipetir, yang membudidayakan pohon percha, yang menghasilkan zat seperti karet yang disebut gutta percha, yang pernah berfungsi sebagai pendahulu plastik.