Ahli epidemiologi di Imperial College di London, Profesor Neil Ferguson mengatakan, ia berharap Inggris menghindari lonjakan kasus virus corona yang terlihat menyapu seluruh Eropa dalam beberapa pekan terakhir.
Baca juga: Aturan Pelaksanaan Ibadah serta Perayaan Natal dan Tahun Baru 2022
Menurutnya, meningkatnya kasus Covid-19 di Inggris karena begitu banyak warganya yang terinfeksi sejak penguncian dicabut pada Juli 2021.
Hal ini membiarkan munculnya kekebalan kelompok atau herd immunity.
Namun, pakar kesehatan masyarakat lainnya skeptis terhadap teori Profesor Ferguson untuk menciptakan kekebalan kelompok.
Baca juga: Saat WHO dan UNICEF Desak Indonesia Segera Gelar Sekolah Tatap Muka...
Menurut Mayo Clinic, kekebalan kelompok bisa terjadi ketika sebagian besar komunitas (kawanan) menjadi kebal terhadap suatu penyakit, membuat penyebaran penyakit dari orang ke orang tidak mungkin terjadi. Akibatnya, seluruh komunitas menjadi terlindungi, bukan hanya mereka yang kebal.
Mengingat penyebaran varian delta yang cepat, Kepala Program Kesehatan Masyarakat global di University of Edinburg, Profesor Sridar mengatakan, ada kemungkinan Inggris akan mencapai ambang itu setelah musim dingin.
Tapi itu akan tergantung pada ketahanan vaksin dan kekebalan alami.
Baca juga: 6 Antisipasi Lonjakan Covid-19 Selama Nataru, Apa Saja?
Dikutip dari Guardian, Kamis (25/11/2021), saat ini Jerman tengah berjuang mengatasi pandemi setelah beberapa hari mengalami lonjakan kasus harian yang ekstrem.
Upaya Jerman dalam menanggulangi pandemi ini dinilai lebih baik dibanding negara-negara tetangganya.
Total tercatat ada 100.119 kematian akibat Covid di Jerman pada Rabu (24/11/2021).
Kepala Institut Robert Koch telah menempatkan angka kematian di Jerman sekitar 0,8 persen, yang berarti bahwa pada pertambahan jumlah kasus harian sekitar 50.000 kasus, dan sekitar 400 orang per hari akan berakhir sekarat.
Baca juga: Profil Singkat Angela Merkel, Kanselir Jerman yang Akan Pensiun
Sementara itu, negara-negara di Eropa yang mengalami lonjakan kasus yakni Slovakia, Republik Ceko, Belanda, dan Hongaria.
Semuanya melaporkan muncul angka tertinggi dari infeksi baru harian saat musim dingin.
Melansir ABC, Kamis (25/11/2021), Pemerintah Slovakia mulai memberlakukan penguncian dua minggu untuk memadamkan laju kasus harian Covid-19, karena jumlah orang di rumah sakit mencapai tingkat kritis di negaranya, di mana tingkat vaksinasi tetap rendah.
Baca juga: Eropa Alami Gelombang Baru Covid-19, Beberapa Negara Kembali Lockdown