Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar UMP 2022: DKI Jakarta Rp 4,45 Juta, Jawa Tengah Rp 1,81 Juta

Kompas.com - 17/11/2021, 08:32 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Daftar UMP 2021

Sebagai pembanding, berikut adalah UMP 2021 dikutip dari Kontan, Selasa (16/11/2021):

  1. UMP 2021 wilayah Aceh: Rp 3.165.031
  2. UMP 2021 wilayah Sumatera Utara: Rp 2.499.423
  3. UMP 2021 wilayah Sumatera Barat: Rp 2.484.041
  4. UMP 2021 wilayah Sumatera Selatan Rp 3.043.111
  5. UMP 2021 wilayah Riau: Rp 2.888.564
  6. UMP 2021 wilayah Kepulauan Riau: Rp 3.005.460
  7. UMP 2021 wilayah Jambi: Rp 2.630.162
  8. UMP 2021 wilayah Bangka Belitung: Rp 3.230.023
  9. UMP 2021 wilayah Bengkulu: Rp 2.215.000
  10. UMP 2021 wilayah Lampung: Rp 2.432.001
  11. UMP 2021 wilayah DKI Jakarta: Rp 4.416.186
  12. UMP 2021 wilayah Jawa Barat: Rp 1.810.351
  13. UMP 2021 wilayah Jawa Tengah: Rp 1.798.979
  14. UMP 2021 wilayah Jawa Timur: Rp 1.868.777
  15. UMP 2021 wilayah D.I Yogyakarta: Rp 1.765.000
  16. UMP 2021 wilayah Banten: Rp 2.460.996
  17. UMP 2021 wilayah Bali: Rp 2.494.000
  18. UMP 2021 wilayah Kalimantan Selatan: Rp 2.877.448
  19. UMP 2021 wilayah Kalimantan Timur: Rp 2.981.378
  20. UMP 2021 wilayah Kalimantan Barat: Rp 2.399.698
  21. UMP 2021 wilayah Kalimantan Tengah: Rp 2.903.144
  22. UMP 2021 wilayah Kalimantan Utara: Rp 3.000.804
  23. UMP 2021 wilayah Sulawesi Selatan Rp 3.165.876
  24. UMP 2021 wilayah Sulawesi Utara: Rp 3.310.723
  25. UMP 2021 wilayah Sulawesi Tenggara: Rp 2.552.014
  26. UMP 2021 wilayah Sulawesi Tengah: Rp 2.303.711
  27. UMP 2021 wilayah Sulawesi Barat: Rp 2.678.863
  28. UMP 2021 wilayah Gorontalo: Rp 2.788.826
  29. UMP 2021 wilayah Nusa Tenggara Barat: Rp 2.183.883
  30. UMP 2021 wilayah Nusa Tenggara Timur: Rp 1.950.000
  31. UMP 2021 wilayah Maluku Maluku: Rp 2.604.961
  32. UMP 2021 wilayah Maluku Utara: Rp 2.721.530
  33. UMP 2021 wilayah Papua: Rp 3.516.700
  34. UMP 2021 wilayah Papua Barat: Rp 3.134.600

Baca juga: Mengenang Sosok Marsinah, Aktivis Buruh yang Tak Mau Mengalah pada Nasib

Perlindungan kepada pekerja

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah saat memberikan sambutan dalam Webinar Emergency and Response in COVID-19 Pandemic Setting di Jakarta, Sabtu (31/7/2021). DOK. Humas Kementerian Ketenagakerjaan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah saat memberikan sambutan dalam Webinar Emergency and Response in COVID-19 Pandemic Setting di Jakarta, Sabtu (31/7/2021).

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan, penetapan upah minimum 2022 dilakukan berdasarkan UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan aturan turunannya PP Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.

Dikutip dari laman kemnaker.go.id, hal itu bertujuan untuk memberikan perlindungan kepada pekerja/buruh agar upahnya tidak dibayar terlalu rendah akibat posisi tawar mereka yang lemah dalam pasar kerja.

Ida menjelaskan, upah minimum berdasarkan PP Nomor 36 Tahun 2021 hanya berdasarkan wilayah, yaitu Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK).

Baca juga: Penerima BLT Subsidi Upah Ditambah 1,6 Juta, Siapa yang Berhak Mendapatkan?


Halaman:

Terkini Lainnya

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com