Pada 16 November 1996, Majelis Umum PBB mengundang negara-negara anggota PBB untuk memperingati Hari Toleransi Internasional dengan kegiatan-kegiatan yang ditujukan untuk lembaga pendidikan dan masyarakat luas.
Ban Ki Moon, Sekretaris Jenderal PBB pada saat itu, menyampaikan pesan bahwa masyarakat semakin beragam, tetapi intoleransi tumbuh di banyak tempat.
Di jantung banyak konflik, munculnya ekstremisme kekerasan, pelanggaran hak asasi manusia besar-besaran, dan pembantaian budaya. Ia mengatakan, ini krisis terbesar sejak Perang Dunia II karena melahirkan kebencian dan xenofobia terhadap pengungsi dan lainnya.
Ban Ki Moon mengajak negara-negara untuk terlibat dalam mewujudkan toleransi, dengan memperkuat dialog, kohesi sosial, dan saling pengertian.
"Ini berarti membangun masyarakat yang didasarkan pada penghormatan terhadap hak asasi manusia, di mana ketakutan, ketidakpercayaan, dan marginalisasi digantikan oleh pluralisme, partisipasi, dan penghormatan terhadap perbedaan," pesan Ban Ki Moon.
Baca juga: VIDEO Cek Fakta: Hoaks! 13 Siswa di Afrika Selatan Meninggal Dunia Setelah Disuntik Vaksin
Mengkampanyekan toleransi melibatkan banyak pihak. Salah satunya dengan berhenti menyebarkan kebencian dan melawan intoleransi.
Melansir laman PBB, terdapat beberapa cara yang dilakukan untuk melawan intoleransi. Berikut diantaranya:
Baca juga: Daftar Wilayah Level 1, 2, dan 3 PPKM Jawa-Bali 16-29 November 2021