Pada kesempatan Hari Toleransi Internasional 2021, Direktur Jenderal UNESCO Audrey Azoulay, mengajak semua orang untuk merayakan keberagaman dan menghargai hak atas perbedaan.
Menurutnya, pandemi bisa memicu kembali rasisme, fanatisme, dan ekstremisme, lebih dari sebelumnya.
Pihaknya perlu untuk menegaskan kembali nilai-nilai dasar kemanusiaan kita, yakni martabat, keadilan, rasa ingin tahu, dan keberagaman yang perlu dipertahankan.
Peringatan ini menjadi penting karena mengajak kembali masyarakat dunia untuk memerangi kebencian dan ketidakadilan.
Hal serupa juga disampaikan oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas.
“Keragamaan adalah potensi bagi kita untuk saling mengenal dan berkolaborasi dalam kebaikan dan mewujudkan kemaslahatan bersama. Sebab, mereka yang bukan seiman adalah saudara dalam kemanusiaan,” kata Yaqut melalui siaran pers, Selasa (16/11/2021).
Kementerian Agama berupaya melakukan penguatan moderasi beragama.
Menurut pihaknya, ada empat indikator dalam penguatan moderasi beragama, yakni komitmen kebangsaan, toleransi, anti-kekerasan, dan ramah terhadap tradisi.
Moderasi beragama ini penting karena melibatkan cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan bersama dengan berlandaskan prinsip adil, berimbang dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan berbangsa.
Baca juga: Update 16 November 2021: Covid-19 Indonesia Terendah sejak 19 Bulan!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.