Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update 16 November 2021: Covid-19 Indonesia Terendah sejak 19 Bulan!

Kompas.com - 16/11/2021, 08:19 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Indonesia: PPKM diperpanjang

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan (PPKM) Jawa-Bali diperpanjang hingga 29 November 2021. Sejumlah daerah masuk ke dalam Level 1 dan 2.

“Dalam asesmen yang akan berlaku dalam dua minggu ke depan, terdapat penambahan sebanyak kabupaten/kota yang masuk ke dalam Level 2 sebanyak 10 kabupaten/kota dan Level 1 5 Kabupaten/Kota,” kata Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan dalam keterangannya, Senin (15/11/2021).

Salah satu alasan diperpanjangnya PPKM Jawa-Bali adalah adanya peningkatan tingkat positivitas dan angka rawat inap di 29 persen kabupaten/kota di Jawa-Bali.

Sementara berdasarkan laporan Satgas Penanganan Covid-19, Senin (15/11/2021), terdapat penambahan 221 kasus infeksi baru, 11 kematian, dan 706 kasus dinyatakan sembuh.

Sehingga, secara akumulatif kasus infeksi di Indonesia mencapai 4.251.076 kasus. Dari angka itu, 4.098.884 telah sembuh, 143.670 meninggal dunia, dan masih dalam proses pemulihan.

Baca juga: Luhut: PPKM Jawa-Bali Diperpanjang, 26 Kabupaten/Kota Berstatus Level 1

Gelombang Covid-19 di Eropa

Benua Eropa diterjang lonjakan gelombang kasus Covid-19 dalam sebulan ini. 

Pada awal November, Eropa mencatatkan kasus baru tertinggi per pekan sejak awal pandemi.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), pada pekan pertama November, terdapat hampir dua juta kasus Covid-19 baru yang dilaporkan.

Angka kematian akibat Covid-19 Eropa pun mengkhawatirkan, yakni hampir 27.000 pada pekan pertama November. Jumlah ini lebih dari setengah angka kematian Covid-19 global pada periode yang sama.

Terkait situasi Eropa, Sekretaris Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menekankan pentingnya kebijakan pembatasan.

Pihaknya menyebut lonjakan kasus Covid-19 tidak hanya terjadi di Eropa Timur dengan tingkat vaksinasi rendah, melainkan juga Eropa Barat.

“Ini adalah peringatan lain, sebagaimana yang selalu kami tekankan, bahwa vaksin tidak semata menggantikan langkah-langkah pencegahan lain,” kata Adhanom dikutip laman resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa.

“Vaksin mengurangi risiko perawatan rumah sakit, gejala parah, dan kematian. Namun, mereka tidak sepenuhnya mencegah transmisi (virus),” imbuh biolog asal Ethiopia tersebut dikutip dari KompasTV. 

Akibat lonjakan kasus Covid-19, negara-negara Eropa sendiri mulai menerapkan pembatasan lebih ketat. Austria dan Belanda dilaporkan memberlakukan kembali karantina pada pekan lalu.

Baca juga: Eropa Kembali Jadi Episentrum Covid-19, Ahli: Jangan Lengah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com