Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update 16 November 2021: Covid-19 Indonesia Terendah sejak 19 Bulan!

Kompas.com - 16/11/2021, 08:19 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Update corona Indonesia pada Senin (15/11/2021) melaporkan 221 kasus baru. Laporan ini adalah rekor terendah sejak 19 bulan!

Update Covid-19 Indonesia

Terakhir Indonesia melaporkan kasus harian di bawah 200 kasus adalah 20 April 2020. Saat itu Indonesia melaporkan 185 kasus. 

Berikut laporan kasus harian terbaru, Senin (15/11/2021): 

  • Kasus harian terbaru: 221 kasus positif
  • Korban meninggal: 11 orang
  • Pasien sembuh: 706 

Total kasus Covid-19 Indonesia: 

  • Total pasien positif: 4.251.076 orang
  • Total korban meninggal: 143.670 orang
  • Total pasien sembuh: 4.098.884
  • Total kasus aktif: 8.522

Baca juga: [POPULER TREN] Mengenal DME yang Disebut akan Gantikan Gas Elpiji

Total kasus Covid-19 di dunia

Update corona dunia Worldometer, Selasa (16/11/2021):

  • Kasus positif: 254.508.432 kasus infeksi,
  • Korban meninggal: 5.121.073 kasus kematian,
  • Total pasien sembuh: 231.252.385 orang. 

Baca juga: Ini Daerah di Jawa dan Bali dengan Capaian Vaksinasi di atas 70 Persen

 

Indonesia: PPKM diperpanjang

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan (PPKM) Jawa-Bali diperpanjang hingga 29 November 2021. Sejumlah daerah masuk ke dalam Level 1 dan 2.

“Dalam asesmen yang akan berlaku dalam dua minggu ke depan, terdapat penambahan sebanyak kabupaten/kota yang masuk ke dalam Level 2 sebanyak 10 kabupaten/kota dan Level 1 5 Kabupaten/Kota,” kata Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan dalam keterangannya, Senin (15/11/2021).

Salah satu alasan diperpanjangnya PPKM Jawa-Bali adalah adanya peningkatan tingkat positivitas dan angka rawat inap di 29 persen kabupaten/kota di Jawa-Bali.

Sementara berdasarkan laporan Satgas Penanganan Covid-19, Senin (15/11/2021), terdapat penambahan 221 kasus infeksi baru, 11 kematian, dan 706 kasus dinyatakan sembuh.

Sehingga, secara akumulatif kasus infeksi di Indonesia mencapai 4.251.076 kasus. Dari angka itu, 4.098.884 telah sembuh, 143.670 meninggal dunia, dan masih dalam proses pemulihan.

Baca juga: Luhut: PPKM Jawa-Bali Diperpanjang, 26 Kabupaten/Kota Berstatus Level 1

Gelombang Covid-19 di Eropa

Benua Eropa diterjang lonjakan gelombang kasus Covid-19 dalam sebulan ini. 

Pada awal November, Eropa mencatatkan kasus baru tertinggi per pekan sejak awal pandemi.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), pada pekan pertama November, terdapat hampir dua juta kasus Covid-19 baru yang dilaporkan.

Angka kematian akibat Covid-19 Eropa pun mengkhawatirkan, yakni hampir 27.000 pada pekan pertama November. Jumlah ini lebih dari setengah angka kematian Covid-19 global pada periode yang sama.

Terkait situasi Eropa, Sekretaris Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menekankan pentingnya kebijakan pembatasan.

Pihaknya menyebut lonjakan kasus Covid-19 tidak hanya terjadi di Eropa Timur dengan tingkat vaksinasi rendah, melainkan juga Eropa Barat.

“Ini adalah peringatan lain, sebagaimana yang selalu kami tekankan, bahwa vaksin tidak semata menggantikan langkah-langkah pencegahan lain,” kata Adhanom dikutip laman resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa.

“Vaksin mengurangi risiko perawatan rumah sakit, gejala parah, dan kematian. Namun, mereka tidak sepenuhnya mencegah transmisi (virus),” imbuh biolog asal Ethiopia tersebut dikutip dari KompasTV. 

Akibat lonjakan kasus Covid-19, negara-negara Eropa sendiri mulai menerapkan pembatasan lebih ketat. Austria dan Belanda dilaporkan memberlakukan kembali karantina pada pekan lalu.

Baca juga: Eropa Kembali Jadi Episentrum Covid-19, Ahli: Jangan Lengah

 

Inggris perluas vaksinasi

Pemerintah Inggris memutuskan untuk memperluas sasaran penerima suntikan dosis tambahan vaksin Covid-19.

Kini, warga berusia 40-49 tahun akan disasar untuk mendapatkan dosis tambahan ini, dengan maksud meningkatkan kekebalan dan menurunkan risiko infeksi memasuki musim dingin.

Mengutip Financial Times, Senin (15/11/2021), keputusan ini berdasarkan rekomendasi yang diberikan Komite Gabungan Vaksinasi dan Imunisasi.

Badan Keamanan Kesehatan juga telah mempublikasi sebuah temuan yang menyebut risiko Covid dengan gejala pada penerima suntikan tambahan berkurang lebih dari empat perlima dibandingkan dengan mereka yang hanya menerima dua dosis.

Warga Rusia berburu vaksin ke negara tetangga

Ribuan warga Rusia berbondong-bondong pergi ke negara tetangga, Kroasia juga Slovenia untuk mendapatkan vaksin Covid-19 yang disetujui negara-negara Uni Eropa, seperti Pfizer.

Hal itu sebagaimana laporan Reuters, Senin (15/11/2021).

Diketahui, Rusia hanya menggunakan vaksin lokal bernama Sputnik, namun vaksin ini belum mendapat persetujuan dari dunia internasional termasuk Uni Eropa.

Dengan begitu, warga Rusia yang hendak memasuki negara-negara Uni Eropa harus menjalani tes atau masa karantina terlebih dahulu.

"Ini tidak ada hubungannya dengan tidak mempercayai vaksin Rusia. kadang ada kebutuhan untuk melakukan perjalanan ke Eropa, jadi kami memiliki ide untuk mendapatkan vaksinasi (tambahan) di Kroasia," kata salah satu warga Moskow yang mengakses vakain di Kroasia, Natalya Noks.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com