Sebagaimana diketahui, Gilang Endi (GE) meninggal saat mengikuti kegiatan Diklatsar Menwa UNS yang diadakan di kawasan Jurug, Surakarta pada Minggu (24/10/2021).
Hasil otopsi jenazah mengindikasikan bahwa korban meninggal akibat kekerasan.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iqbal M. Alqudusy mengatakan, saat ini kasus tersebut juga ditangani oleh Ditreskrimum Polda Jateng.
"Dari hasil otopsi ada tanda-tanda kekerasan," jelas Iqbal, seperti diberitakan Kompas.com, Selasa (26/10/2021).
Baca juga: Seni Perlawanan Anak Muda di Balik Poster Lucu Pendemo
Kendati demikian, pihaknya belum bisa membeberkan lebih lanjut terkait detail hasil otopsi jenazah korban.
Namun, ia mengatakan bahwa pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi untuk pengembangan kasus tersebut.
"Sampai saat ini sudah 18 orang saksi diperiksa. 8 orang saksi dari peserta, 9 orang saksi dari panitia, 1 orang Dosen UNS," ungkap Iqbal.
Baca juga: Mengenal Aplikasi Tuker Sampah Mahasiswa UNS yang Meraih Medali Perunggu di AI-JAM Japan 2019
Sebelumnya diberitakan, keluarga korban mengungkapkan bahwa mereka menemukan bekas luka lebam pada jenazah Gilang.
Paman korban, Sutarno mengatakan pihak keluarga melihat ada bekas luka lebam dari jasad Gilang. Luka lebam itu ada di bagian pipi.
Selain itu, jasad korban juga mengeluarkan cairan bening.
"Mukanya lebam terus di pipinya kayak ada darah kering. Terus entah dari mana keluar cairan bening," kata Sutarno, seperti diberitakan Kompas.com, Senin (25/10/2021).
Baca juga: Syarat dan Cara Dapatkan Bantuan UKT 2021 bagi Mahasiswa Terdampak Covid-19
Sutarno mengatakan, kematian Gilang mengejutkan keluarga.
Pasalnya, Gilang dikenal sebagai pemuda yang suka berolahraga dan selama ini tidak memiliki riwayat penyakit.
Sutarno dan keluarga berharap, pihak kepolisian bisa mengusut secara tuntas dan mengungkap penyebab kematian Gilang.